Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Status Nduga Papua Merah, Jokowi Gunakan Pendekatan Kesejahteraan

Moeldoko heran dengan masih adanya pekerja proyek di Papua yang menjadi korban pembunuhan kelompok bersenjata. "Sungguh aneh," ujar dia.

5 Desember 2018 | 12.01 WIB

Menko Polhukam Wiranto (kanan) bersama Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko (kiri) menjadi pembicara dalam diskusi Forum Merdeka Barat (FMB) 9 di Kantor Kemensetneg, Jakarta, Kamis 25 Oktober 2018. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Perbesar
Menko Polhukam Wiranto (kanan) bersama Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko (kiri) menjadi pembicara dalam diskusi Forum Merdeka Barat (FMB) 9 di Kantor Kemensetneg, Jakarta, Kamis 25 Oktober 2018. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan Presiden Joko Widodo selama ini melakukan pendekatan kesejahteraan (prosperity approach) di wilayah Nduga, Papua. Cara ini dipilih untuk mengubah status Nduga yang merupakan zona merah karena tingkat kerawanannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Ingat waktu kita dulu ada beberapa tahanan yang diampuni? Itu pendekatan prosperity," kata Moeldoko di Gedung Bina Graha, Jakarta, Rabu, 5 Desember 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jokowi gencar melakukan pembangunan di Nduga, Papua dengan membuka akses jalan. Jokowi, kata Moeldoko, berharap dengan adanya akses jalan dapat menumbuhkan perekonomian. Sehingga, wilayah Nduga tidak lagi terisolasi, memudahkan akses keluar masuk masyarakat, dan meningkatkan kesejahteraan.

Jika semuanya berubah, maka kondisi keamanan juga akan berubah. “Masalah prosperity dan security dua sisi mata uang," kata Moeldoko.

Moeldoko heran dengan masih adanya pekerja proyek di Papua yang menjadi korban penembakan kelompok bersenjata. "Sungguh aneh, ada pekerja yang meninggalkan keluarga jauh ke sana (Papua) ikut berkontribusi mensejahterakan masyarakat Papua, malah jadi korban."

Sebanyak 31 orang pekerja Proyek Istaka Karya yang sedang membangun jembatan di Kali Yigi dan Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua diduga dibunuh kelompok bersenjata, pada 2 Desember 2018. Kepolisian Daerah Papua menyatakan, hingga Senin, 3 Desember 2018, pukul 22.35 sebanyak 24 orang yang tewas identitasnya diketahui.

Delapan orang sempat menyelamatkan diri ke rumah seorang anggota DPRD. Namun, delapan orang itu dijemput oleh kelompok bersenjata. “Tujuh di antaranya dibunuh, satu orang kabur dan belum ditemukan,” kata Kepala bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Musthofa Kamal, Selasa, 4 Desember 2018.

 

 

Friski Riana

Lulus dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana pada 2013. Bergabung dengan Tempo pada 2015 di desk hukum. Kini menulis untuk desk jeda yang mencakup isu gaya hidup, hobi, dan tren. Pernah terlibat dalam proyek liputan Round Earth Media dari International Women’s Media Foundation dan menulis tentang tantangan berkarier para difabel.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus