Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Suster Katolik Ungkap Kesan Pengalaman Misa Agung Bersama Paus Fransiskus

Biarawati itu bercerita bahwa dirinya bersyukur karena bisa beribadah bersama Paus Fransiskus.

6 September 2024 | 09.51 WIB

Umat Katolik dari berbagai daerah mengikuti ibadah Misa Kudus bersama Paus Fransiskus di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Kamis, 5 September 2024. Misa akbar yang dipimpin oleh Paus Fransiskus tersebut diikuti sebanyak 86 ribu umat Katolik. TEMPO/M Taufan Rengganis
Perbesar
Umat Katolik dari berbagai daerah mengikuti ibadah Misa Kudus bersama Paus Fransiskus di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Kamis, 5 September 2024. Misa akbar yang dipimpin oleh Paus Fransiskus tersebut diikuti sebanyak 86 ribu umat Katolik. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan umat Katolik mengikuti misa agung yang dipimpin Paus Fransiskus di Stadion Utama dan Stadion Madya, Kompleks Gelora Bung Karno (GBK) pada Kamis petang, 5 September 2024. Rangkaian ibadah itu diikuti oleh berbagai kalangan, termasuk biarawati.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Delfina Tede menjadi salah satu biarawati yang berkesempatan mengikuti misa agung. Suster yang besar di Keuskupan Agung Ende, Nusa Tenggara Timur, itu bercerita bahwa dirinya bersyukur karena bisa beribadah bersama Paus Fransiskus. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bagi Delfina, kedatangan pemimpin umat Katolik dunia itu merupakan berkat bagi Indonesia. Suster yang kini berada di naungan Keuskupan Agung Jakarta itu turut mengungkap tiga pesan utama yang menjadi nasihat Paus Fransiskus. 

"Tiga pesan Sri Paus: iman, persaudaraan, dan bela rasa," kata Delfina saat ditemui di Kompleks GBK pada Kamis malam, 5 September 2024.

Lebih lanjut, biarawati yang kini bertugas di Gereja Katolik Paroki Santo Lukas, Sunter, itu juga menilai bahwa Paus Fransiskus merupakan teladan bagi toleransi antarumat beragama. 

"Apa yang disampaikan Sri Paus sangat berkesan dan menjadi ajakan bagi kami umat Katolik untuk bersikap baik kepada umat lain sebagai saudara kami," ujarnya. 

Senada dengan Delfina, biarawati lain dari Keuskupan Agung Jakarta, Lim Agatha, juga menyampaikan kesannya usai mengikuti misa agung yang dipimpin Bapa Suci dari Vatikan itu. 

Agatha bercerita bahwa dirinya pernah mengikuti misa agung serupa pada 35 tahun lalu saat Paus Yohanes Paulus II mengunjungi Indonesia pada 1989. Dia bersyukur karena kembali dipertemukan dengan misa agung tahun ini bersama Paus Fransiskus. 

"Saya masih diberi kesempatan penuh rahmat oleh Tuhan, saya boleh hadir dan ikut hadir kali ini," tutur Agatha dalam kesempatan yang sama. 

Suster yang melayani umat di Gereja Katedral Jakarta itu mengungkap bahwa menjadi pemeluk Katolik memerlukan komitmen dan pengorbanan. Kesucian hati, kata Agatha, akan membuat setiap umat Katolik selalu merindukan pertemuan dengan Paus. 

"Bapa Suci itu sangat manusiawi. Dia mudah tergerak belas kasihan, seperti Tuhan Yesus sendiri," ucapnya. 

Selanjutnya, Agatha berdoa agar Paus Fransiskus senantiasa sehat supaya bisa selalu menjadi teladan tak hanya bagi umat Katolik, namun juga umat manusia secara luas. 

"Semoga kami sebagai warga negara Indonesia, khususnya umat Katolik, sungguh-sungguh mau menghayati pesan Bapa Suci dalam kehidupan kami sehari-hari," katanya. 

Paus Fransiskus tiba di Kompleks Gelora Bung Karno pada Kamis, 5 September 2024 pukul 16.05. Dia memimpin misa agung di dua lokasi, yakni Stadion Utama dan Stadion Madya. Rombongan Paus Fransiskus meninggalkan GBK sekitar pukul 18.50.

Savero Aristia Wienanto

Bergabung dengan Tempo sejak 2023, alumnus Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada ini menaruh minat dalam kajian hak asasi manusia, filsafat Barat, dan biologi evolusioner.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus