Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Tiba-tiba kabar menghebohkan itu tersiar begitu saja. Berbagai media lokal dan nasional mengutip rencana pengumpulan sidik jari para santri. Di Jakarta, para pewarta bertanya kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla. Orang nomor dua di Republik ini meminta semua pihak tidak berpandangan negatif atas usul itu. Esoknya, keluar kabar bahwa Wakil Presiden merestui pengambilan sidik jari dari semua santri. Gegerlah kalangan pesantren. Mereka menganggap Wakil Presiden menghina kalangan pesantren dengan pernyataannya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo