Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Terawan Sebut Cuma Butuh 8 Hari Agar Vaksin Nusantara Bisa Hadapi Varian Delta

Inisiator vaksin Nusantara, Terawan Agus Putranto bercerita tentang bagaimana meracik vaksin sel berbasis dendritik bisa menangkal mutasi Covid-19

17 Juni 2021 | 08.55 WIB

Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Universitas Diponegoro, dan Rumah Sakit Umum Pusat Dokter Kariadi, menggagas vaksin Nusantara, vaksin ini dinilai dapat memicu antibodi seumur hidup.. TEMPO/Subekti.
Perbesar
Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Universitas Diponegoro, dan Rumah Sakit Umum Pusat Dokter Kariadi, menggagas vaksin Nusantara, vaksin ini dinilai dapat memicu antibodi seumur hidup.. TEMPO/Subekti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Inisiator vaksin Nusantara, Terawan Agus Putranto bercerita tentang bagaimana timnya meracik vaksin sel berbasis dendritik bisa menangkal mutasi varian baru Covid-19.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Mengenai bagaimana tadi vaksin Nusantara ini menghadapi mutasi virus, gampang sekali, cuma butuh delapan hari, antigennya saya ganti. Karena antigen itu rekombinan jadi spike S, kita tinggal lihat dia mutasi mana, tinggal gabung-gabung saja, tinggal kita tambahi mutasi Inggris, India, maupun Afrika Selatan," kata Terawan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR, Rabu, 16 Juni 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saat ini, tiga dari empat Varian of Concern atau VoC telah masuk Indonesia, yakni varian alpha (B.1.17) asal Inggris, varian beta (B.1351) asal Afrika Selatan dan varian delta (B.1.617.2) asal India. Berbagai studi menyatakan hanya vaksin jenis Pfizer dan AstraZeneca yang tidak terpengaruh oleh varian delta.

Terawan mengklaim bahwa vaksin yang dia kembangkan bisa menangkal varian itu. Ia bahkan sudah memesan antigen untuk tiga varian baru Covid-19 yang sudah masuk ke Indonesia itu. "Dan sekarang yang sedang saya pesan untuk antigennya uji klinis III itu termasuk 3 varian itu saya masukkan. Mudah-mudahan nanti diizinkan uji klinik III," kata Terawan.

Terawan meminta bantuan Komisi VII DPR agar vaksin Nusantara mendapat lampu hijau menuju tahap uji klinis. Sebab, kelanjutan uji klinis vaksin ini tehalang nota kesepahaman (MoU) antara Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Kementerian Kesehatan dan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) pada 19 Maret lalu.

Komisi VII menyatakan dukungan kepada Terawan dan akan memanggil pihak terkait untuk meninjau ulang MoU tersebut. "Komisi VII DPR RI mendukung penuh pengembangan vaksin Nusantara oleh dokter Terawan Agus Putranto dan mendesak kelanjutan uji klinis Fase III vaksin Nusantara tersebut sesuai dengan kaidah uji klinis," demikian kesimpulan RDP yang dibacakan Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno.

DEWI NURITA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus