Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Terawan Sebut Stunting Hambat Pertumbuhan Ekonomi

Menteri Kesehatan Terawan menyebut stunting menghambat pertumbuhan ekonomi.

29 Februari 2020 | 19.52 WIB

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (keempat kiri) menyapa sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang telah selesai menjalani masa observasi usai dievakuasi dari Wuhan, Provinsi Hubei, China di Hanggar Pangkalan Udara TNI AU Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Sabtu, 15 Februari 2020. Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan secara resmi telah memulangkan 238 WNI ke daerah masing-masing karena telah dinyatakan sehat. ANTARA
Perbesar
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (keempat kiri) menyapa sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang telah selesai menjalani masa observasi usai dievakuasi dari Wuhan, Provinsi Hubei, China di Hanggar Pangkalan Udara TNI AU Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Sabtu, 15 Februari 2020. Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan secara resmi telah memulangkan 238 WNI ke daerah masing-masing karena telah dinyatakan sehat. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan stunting bisa menghambat pertumbuhan ekonomi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Stunting berdampak pada tingkat kecerdasan, kerentanan terhadap penyakit, menurunkan produktivitas, menghambat pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan kemiskinan serta kesenjangan," katanya dalam orasi bertajuk "Mewujudkan Indonesia Maju melalui Percepatan Penurunan Angka Stunting" di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur, Sabtu, 29 Februari 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut dia, kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal kehidupan setelah lahir. Tetapi, gejala stunting  baru tampak setelah anak berusia 2 tahun.

"Kekurangan gizi, selain disebabkan oleh masalah pangan, diperberat oleh adanya infeksi penyakit, baik menular maupun tidak menular, kemudian sanitasi yang buruk, ketersediaan air minum yang layak, serta pola asuh keluarga," katanya.

Upaya pencegahan terjadinya stunting, kata dia, harus dilakukan pada 1.000 hari pertama yang dimulai sejak ibu hamil sampai dengan anak berusia 2 tahun (golden period).

"Dengan penanganan yang tepat pada 1.000 hari pertama kehidupan akan lahir dan tumbuh bayi yang terhindar dari gangguan gizi serta berkembang secara optimal," katanya.

Ia menyatakan Indonesia ingin punya SDM yang bebas riwayat stunting pada 2045. Secara bertahap, pemerintah terus berupaya menurunkan angka stunting tersebut. Pada 2013, angka stunting di Indonesia sekitar 37 persen dan pada 2019 turun menjadi 27 persen.

Pada kesempatan itu, Terawan mengatakan saat ini tingkat kecerdasan anak Indonesia berada di urutan 64 terendah dari 65 negara.

Dari pengukuran angka Human Capital Indeks (HCI) Indonesia saat ini adalah 0,53, artinya berdasarkan capaian pendidikan dan status kesehatan saat ini diperkirakan anak-anak Indonesia yang lahir sekarang 18 tahun kemudian hanya dapat mencapai 53 persen dari potensi produktivitas maksimumnya. Saat ini HCI Indonesia berada di peringkat 87 dari 157 negara di dunia. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus