Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Spesifikasi Bus yang Digunakan Mengantar Jemaah Haji dari Madinah ke Makkah

Armada yang digunakan untuk mengantar jemaah haji adalah bus antarkota dengan usia maksimal lima tahun

11 Mei 2025 | 10.02 WIB

Ilustrasi ibadah haji. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi ibadah haji. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pemberangkatan jemaah haji Indonesia dari Madinah menuju Makkah mulai berlangsung. Untuk mendukung kenyamanan selama perjalanan sekitar lima jam itu, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyiapkan armada bus dengan spesifikasi khusus.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketua PPIH Arab Saudi Muchlis M Hanafi menjelaskan bahwa armada yang digunakan adalah bus antarkota dengan usia maksimal lima tahun. “Perjalanan Madinah ke Makkah cukup jauh, sekitar lima jam. Untuk kenyamanan jemaah, kita siapkan bus dengan spesifikasi khusus,” ujar Muchlis dikutip dari keterangan resmi, Ahad, 11 Mei 2025. 

PPIH Arab Saudi telah bekerja sama dengan 12 perusahaan otobus di Arab Saudi. Sesuai kontrak, kapasitas maksimal setiap bus dibatasi hanya 42 jemaah. Armada ini dilengkapi fasilitas Air Conditioner (AC), tombol darurat manual untuk membuka pintu, serta sistem pelacakan berbasis Global Positioning System (GPS). 

“GPS ini dapat diakses oleh petugas. Sistem pelaporan dan monitoring juga menggunakan aplikasi,” kata Muchlis. 

Layanan transportasi juga dirancang inklusif untuk menjamin aksesibilitas jemaah berkebutuhan khusus, lanjut usia, dan penyandang disabilitas. Fasilitas tambahan di dalam bus mencakup kotak kesehatan dan obat-obatan, toilet, cooler boxes, serta air minum kemasan 330 mililiter per jemaah. 

“Bus standby di depan hotel paling lambat satu jam sebelum keberangkatan jemaah, dalam kondisi bersih dan siap jalan,” ujar Muchlis. 

Ia mengingatkan bahwa layanan ini sudah termasuk dalam komponen Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH). Karena itu, jemaah tidak perlu memberikan uang tips atau baksyis kepada pengemudi. “Tidak ada uang tips, baksyis, apalagi pungutan liar,” katanya. 

Dinda Shabrina

Lulusan Program Studi Jurnalistik Universitas Esa Unggul Jakarta pada 2019. Mengawali karier jurnalistik di Tempo sejak pertengahan 2024.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus