Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan aturan kelembagaaan tidak membatasi jumlah wakil menteri di setiap kementerian. Karena itu, kata Pratikno, tidak menjadi masalah jika posisi wakil menteri keuangan dijabat oleh dua orang, yaitu Thomas Djiwandono dan Suahasil Nazara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pratikno mengatakan, meski posisinya sama, tapi Thomas Djiwandono dan Suahasil mempunyai tugas yang berbeda di Kementerian Keuangan. “Pak Suahasil tugasnya mengawal pelaksanaan APBN tahun 2024, sedangkan Pak Tommy (Thomas Djiwandono) ditugaskan untuk menyiapkan dan mengawal penyiapan APBN 2025. Jadi oleh karena itu, (posisi wakil menteri) ini bagian dari keberlanjutan,” kata Pratikno di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, 18 Juli 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ia menjelaskan, penunjukan Thomas Djiwandono di posisi wakil menteri keuangan untuk keberlanjutan program menjelang pergantian pemerintah pada Oktober 2024. Masa jabatan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin akan berakhir pada 20 Oktober mendatang. Mereka akan digantikan oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka –presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029.
Pratikno mengatakan Kementerian Keuangan bersama Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) sudah merencanakan program pemerintahan mendatang. Tapi mantan Rektor Universitas Gadjah Mada ini tak merinci program tersebut. Ia hanya menegaskan bahwa pemerintah sudah membahas program mendatang dengan Prabowo Subianto.
Presiden Jokowi melantik Thomas Djiwandono sebagi wakil menteri keuangan, hari ini. Di samping politikus Partai Gerindra itu, Jokowi juga melantik dua wakil menteri lainnya, yaitu Sudaryono dan Yuliot Tanjung. Sudaryono sebagai wakil menteri pertanian dan Yuliot Tanjung sebagai wakil menteri investasi. Pelantikan ketiganya berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 45/N Tahun 2024.
Thomas Djiwandono merupakan Bendahara Umum Partai Gerindra sejak 2014. Ia adalah keponakan dari Prabowo Subianto. Tommy, sapaan Thomas Djiwandono, mengisi Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang dipimpin Sufmi Dasco Ahmad, Ketua Harian DPP Gerindra. Thomas Djiwandono menjadi anggota Tim Gugus Tugas Sinkronisasi yang membidangi ekonomi dan keuangan.
Selanjutnya, Sudaryono merupakan Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah. Sedangkan jabatan Yuliot sebelumnya sebagai Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM.
Pilihan Editor : Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo Diisi Elite Gerindra