Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Tinjau Food Estate di Kalimantan, Jokowi Harap Pendapatan Petani Meningkat

Jokowi mengatakan lahan yang ada di Belanti Siam ini tidak hanya ditanami oleh padi, tapi juga dikombinasikan dengan tanaman lainnya.

8 Oktober 2020 | 20.30 WIB

Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau lokasi pengembangan food estate atau lumbung pangan nasional di Desa Bentuk Jaya, Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas. Foto: Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden
Perbesar
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau lokasi pengembangan food estate atau lumbung pangan nasional di Desa Bentuk Jaya, Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas. Foto: Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meninjau pengembangan lumbung pangan yang berada di Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, pada Kamis, 8 Oktober 2020. Ini merupakan kunjungan kedua Jokowi setelah pada Juli lalu Kepala Negara meninjau pengembangan di Kabupaten Kapuas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Hari ini saya kembali lagi ke Provinsi Kalimantan Tengah, khususnya sekarang ada di Kabupaten Pulang Pisau. Kita ingin memastikan dimulainya pengembangan food estate," ujar Jokowi usai peninjauan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jokowi mengatakan lumbung pangan baru di Kabupaten Pulang Pisau, pada tahun 2020 ini, ditargetkan agar dapat dikembangkan seluas 10 ribu hektare lahan. Sementara untuk yang berada di Kabupaten Kapuas, 20 ribu hektare lahan disiapkan untuk pengembangan hingga akhir tahun ini.

Jokowi juga sempat menyaksikan pengolahan lahan rawa dengan menggunakan traktor apung khusus dan berlanjut pada penanaman padi menggunakan mesin penanam padi otomatis atau rice transplanter. Ada juga pemupukan yang dilakukan dengan memanfaatkan teknologi nirawak atau drone.

"Tadi misalnya pemupukan, kita memakai drone. Kemudian untuk membajak sawah memakai traktor apung, ini traktor khusus. Saya tanya satu hari bisa berapa hektare? Operator mengatakan bisa dua hektare. Ini kecepatan (yang diperlukan) karena yang akan kita kerjakan adalah sebuah hamparan yang sangat luas sehingga dibutuhkan mekanisasi dan alat-alat modern," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan lahan yang ada di Belanti Siam ini tidak hanya ditanami oleh padi, tapi juga dikombinasikan dengan jeruk, bawang merah, dan kelapa di sisi-sisi area sawah. Hal itu ditambah dengan budidaya ikan di setiap titik irigasi dengan air yang melimpah ruah di kawasan itu.

"Dengan cara-cara ini kita harapkan pendapatan petani akan naik. Tidak hanya dari padi, tetapi juga dari jeruk, bawang merah, kelapa, ikan, dan dari (ternak) itik," ujar Jokowi.

Egi Adyatama

Bergabung dengan Tempo sejak 2015. Alumni Universitas Jenderal Soedirman ini sejak awal meliput isu politik, hukum, dan keamanan termasuk bertugas di Istana Kepresidenan selama tiga tahun. Kini menulis untuk desk politik dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus