Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Tips Sukses UTBK SNBT dari Dosen Unpad

Dosen Unpad Fitriani Yustikasari Lubis, mengatakan kondisi yang mendukung dalam pelaksanaan UTBK adalah kondisi badan yang fit dan sehat.

8 Mei 2023 | 06.50 WIB

Pengawas ujian memeriksa badan peserta UTBK dengan menggunakan metal detektor di Universitas Indonesia, Depok, Kamis 19 Mei 2022. UTBK dilaksanakan di 21 titik lokasi yang tersebar di Fakultas Teknik (FT), Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB), Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Rumpun Ilmu Kesehatan (RIK), serta lokasi lain di beberapa fakultas. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah'
Perbesar
Pengawas ujian memeriksa badan peserta UTBK dengan menggunakan metal detektor di Universitas Indonesia, Depok, Kamis 19 Mei 2022. UTBK dilaksanakan di 21 titik lokasi yang tersebar di Fakultas Teknik (FT), Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB), Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Rumpun Ilmu Kesehatan (RIK), serta lokasi lain di beberapa fakultas. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah'

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) akan digelar serentak hari ini, Senin, 8 Mei 2023. Berbagai persiapan dilakukan agar peserta mampu menghadapi ujian dengan baik. Dosen Departemen Psikologi Pendidikan Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran (Unpad) Fitriani Yustikasari Lubis, mengatakan kondisi yang mendukung dalam pelaksanaan ujian adalah kondisi badan yang fit dan sehat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dengan kondisi badan yang sehat, ujarnya, peserta akan memungkinkan berpikir jernih dan siap menghadapi situasi ujian yang potensial melelahkan. “Kondisi badan yang fit dan sehat juga mendukung ketenangan dalam menghadapi ujian,” ujar Fitriani dilansir dari situs Unpad pada Senin, 8 Mei 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam hal proses belajar, psikolog di bidang pendidikan tersebut menjelaskan, kemampuan dan proses belajar setiap siswa berbeda-beda. Ada yang cepat menangkap, mudah menghafal, dan mampu menganalisis dengan cepat. Namun, ada juga mengalami kesulitan belajar.

Keberagaman ini membutuhkan cara belajar yang dimodifikasi sesuai kekuatan siswa dalam belajar. “Menjadi penting untuk mengenali cara belajar yang paling sesuai dengan diri siswa, sehingga siswa yang mengalami kesulitan belajar pun akan mampu menguasai materi dengan cara belajar yang sesuai dengan keterbatasan yang dimilikinya,” paparnya.

Sebagai contoh, strategi belajar yang bisa dilakukan bagi mereka yang susah menghafal adalah menyediakan waktu untuk belajar lebih banyak, sehingga dapat melakukan pengulangan dari materi yang telah dipelajari. “Jika tidak mudah untuk memahami soal-soal, maka perlu melatih diri mengerjakan berbagai macam soal, sehingga memiliki perbendaharaan cara penyelesaian soal yang banyak,” ujarnya.

Atasi Rasa Cemas Ketika Ujian

Terkadang, peserta merasakan kecemasan menjelang ujian. Menurut Fitriani, merasa cemas menghadapi UTBK-SNBT merupakan hal wajar. Ini bisa terjadi karena peserta belum pernah menjalaninya secara langsung. “Bahkan, sistem ujian yang baru juga bisa membuat siswa merasa cemas karena mereka yang akan menjalani sistem ujian ini pertama kali,” kata Fitri.

Dalam menyiasati rasa cemas, Fitri memberikan sejumlah tips. Pertama, peserta wajib percaya diri. Yakinlah bahwa persiapan yang dilakukan sudah maksimal oleh peserta. Kedua, berdoa merupakan salah satu upaya memberikan ketenangan pada diri.

Rasa tenang merupakan hal penting agar sukses hadapi ujian. Saat peserta mengalami cemas berlebihan, tentunya hal ini dapat menghambat proses berpikir siswa dalam menyelesaikan ujiannya. “Jika cemas sulit diredakan, bisa melakukan relaksasi sebelum tes dilakukan, misalnya duduk di kursi tes sambil mengatur pernafasan,” kata Fitri.

Dukungan Orang Tua

Hal penting lainnya adalah peran orang tua. Fitri mengatakan, peran orang tua sangat besar dalam mendukung anak menghadapi ujian. “Orang tua membantu anaknya untuk tidak merasakan cemas yang berlebihan dengan cara mendengarkan keluh kesah anak, mendengarkan kekhawatiran anaknya,” kata Fitri.

Dukungan juga diberikan dengan menyediakan fasilitas yang memudahkan anak mengikuti ujian, seperti mengantar anak ke lokasi hingga membantu menyiapkan persyaratan dan barang-barang yang dibutuhkan anak saat mengikuti ujian.

Hal ini membuat anak merasa bahwa dirinya memiliki dukungan penuh untuk mengikuti UTBK-SNBT. “Dan tentunya orangtua memberikan semangat dan dukungan seperti mendoakan anaknya sebelum ujian, selama ujian, dan sesudah ujian,” katanya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus