Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPANRB) Tjahjo Kumolo menjelaskan alasan mengapa perlu dibentuk deputi bidang kesehatan di Badan Intelijen Negara atau BIN.
Tjahjo Kumolo mengatakan BIN sebagai lembaga intelijen harus mempunyai kekuatan kelembagaan yang kuat.
Dia mencontohkan selama pandemi Covid-19 BIN turun tangan total membantu masyarakat. Badan telik sandi itu di antaranya menggelar rapid test, memberikan bantuan sosial, alat pelindung diri, dan alat kesehatan kepada tenaga medis serta rumah sakit.
Menurut politikus PDIP tersebut BIN juga intensif bekerja sama dengan laboratorium perguruan tinggi seperti Universitas Airlangga dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk menemukan obat penyakit Covid-19.
"Anggaran intelijen oleh Kepala BIN total dipergunakan buat bantuan sosial dan alat-alat lain melawan Covid-19," kata Tjahjo Kumolo kepada Tempo, Selasa malam, 23 Juni 2020.
Dalam Rapat Kerja dengan Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat pada Selasa siang, 23 Juni 2020, Tjahjo Kumolo mengatakan akan memperkuat dan mengembangkan kelembagaan di sejumlah instansi, termasuk membentuk Deputi Bidang Kesehatan di BIN.
"Pengembangan BIN, ada deputi intelijen yang mengurusi kesehatan," kata Tjahjo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BIN dipimpin oleh Budi Gunawan, jenderal polisi purnawirawan yang dekat dengan PDIP. Sebelumnya Budi Gunawan menjabat Wakil Kapolri pada 22 April 2015 hingga 9 September 2016.
Adapun kedeputian yang sudah ada di BIN saat adalah Deputi Bidang Intelijen Luar Negeri, Deputi Bidang Intelijen Dalam Negeri, Deputi Bidang Kontra Intelijen, Deputi Bidang Intelijen Ekonomi, Deputi Bidang Intelijen Teknologi, Deputi Bidang Intelijen Siber, Deputi Bidang Komunikasi dan Informasi, dan Deputi Bidang Analisis dan Produksi Intelijen.
Tjahjo Kumolo menjelaskan Presiden Jokowi mengharapkan setiap kementerian dan lembaga selalu bersinergi. Gerak setiap instansi tak kaku atau egoisme sektoral.
"Harus cepat bergerak membantu masyarakat. Seperti BIN sebagai contoh yang tanggap, cepat, tidak kaku," tutur mantan Sekjen PDIP itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini