Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Difabel

Victorialand Buat Lambang Universal pada Kosmetik untuk Difabel Netra

Pendiri label kosmetik Victorialand, Victoria Watts membuat sebelas simbol pada kemasan agar mudah dikenali oleh konsumen difabel netra.

18 September 2020 | 10.16 WIB

Produk kosmetik Victorialand yang ramah difabel. Foto: Instagram Victoria Land Beauty
Perbesar
Produk kosmetik Victorialand yang ramah difabel. Foto: Instagram Victoria Land Beauty

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan kosmetik di Amerika Serikat, Victorialand membuat lambang universal pada produknya untuk pelanggan difabel netra. Adalah pendiri Victorialand, Victoria Watts yang membuat lambang itu setelah anak keempatnya lahir dengan kelainan pembuluh darah di retina.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Saya bertanya, bagaimana nanti putra saya dapat merawat dirinya sendiri," kata Victoria Watts seperti dikutip dari The Independent. Dari situ, Watts membuat sebelas simbol pada kemasan kosmetik agar mudah dikenali oleh konsumen difabel netra.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pembuatan simbol ini dimulai pada akhir tahun 2019. Contoh, bentuk bulan sabit mewakili produk krim malam, tetesan air untuk produk losion, bentuk segitiga untuk krim mata dan bibir, dan garis bergelombang untuk pelembap wajah. Watts berharap label kosmetik lain mengadaptasi simbol tersebut, sehingga bersifat universal bagi penyandang disabilitas netra.

Produk krim malam Victorialand dengan simbol bulan sabit pada kemasannya. Foto: Instagram Victorialand Beauty

Victorialand membuat setiap simbol muncul ke permukaan atau dicetak timbul pada kemasan untuk memudahkan difabel netra saat merabanya. Perusahaan ini juga membuat kode QR yang dapat menunjukkan jenis kosmetik dengan memindai kode tersebut pada toko atau situs resmi Victorialand.

Victoria Watts sengaja tidak menggunakan huruf Braille pada kemasan produknya. Musababnya, menurut dia, hanya 10 persen dari sekitar 300 juta difabel netra di Amerika yang dapat membaca huruf Braille. Dari 10 persen tunanetra yang mampu membaca huruf Braille itu pun kini tak lagi berusia muda, sebagaimana segmen pasar Victorialand.

Victoria Watts menjelaskan sebesar 51 persen pelanggannya adalah remaja yang belum bisa membaca huruf Braille. Dengan begitu, penggunaan lambang yang universal pada kosmetik bakal lebih mudah dimengerti dan diingat secara visual, tidak hanya melalui perabaan.

THE INDEPENDENT | INSIDE PACKAGING

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus