Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
SEBELUM berangkat ke Malang untuk hadir di muktamar ke-45 Muhammadiyah, ada yang membuat risau hati Ahmad Syafi’i Ma’arif. Dia sempat menemui pengurus organisasi Islam kedua terbesar itu dan meninggalkan semacam wasiat: ”Kalau saya tiba-tiba meninggal, tolong sisa utang mobil itu ditagih ke istri saya,” begitu pesan Syafi’i, yang akrab dipanggil Buya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo