Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Anies Baswedan: Silakan Uji Kebijakan Saya

Wawancara Anies Baswedan soal calon presiden dan berbagai tudingan kepadanya. Terutama soal politik identitas.

9 Oktober 2022 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

GUBERNUR Jakarta Anies Baswedan dideklarasikan sebagai calon presiden oleh Partai NasDem pada Senin, 3 Oktober lalu. Menerima pinangan partai politik yang dipimpin Surya Paloh itu, Anies menyatakan bakal meneruskan sekaligus memperbaiki kekurangan program pembangunan. “Kami siap menjawab tantangan itu,” ujarnya di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat.

Anies kemudian bersafari ke kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat pada Jumat, 7 Oktober lalu. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengatakan berupaya membangun komunikasi dengan sejumlah partai. Ia berharap koalisi tiga partai, yaitu NasDem, Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera, bisa membentuk aliran baru untuk membangun Indonesia.

Pada Sabtu, 8 Oktober lalu, Anies memberikan jawaban dalam wawancara tertulis yang diajukan oleh wartawan Tempo, Raymundus Rikang. Berikut ini petikannya.

Bagaimana Anda membangun komunikasi dengan calon partai pengusung, khususnya Partai Keadilan Sejahtera?
Komunikasi dengan partai politik jalan terus. Kami harus menghormati proses yang dijalankan setiap partai politik. Setiap partai memiliki mekanisme internal dan kultur yang khas. Semua pihak memikirkan persiapan pemilihan umum dan pemilihan presiden dengan amat serius.

Deklarasi Anda sebagai calon presiden menghidupkan lagi narasi kedekatan dengan kelompok intoleran. Tanggapan Anda?
Pertanyaan semacam itu beberapa kali diungkapkan, tapi selalu menanyakan perspektif dan asumsi terhadap saya saat pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2017. Mereka tak pernah mempertanyakan kebijakan saya terhadap kelompok minoritas selama menjadi gubernur. Tak ada kebijakan yang diskriminatif selama saya menjabat.

Baca: Sebesar Apa Dukungan Kelompok Islam 212 untuk Anies Basedan? 

Contohnya?
Saya menjaga silaturahmi dengan semua kelompok. Paling kanan, kiri, tengah, bawah, ataupun atas. Saya berusaha menjangkau semua kelompok di Jakarta sejak awal masa kampanye sampai berakhirnya jabatan. Saya akan terus melanjutkan ke depan.

Apa konkretnya?
Silakan tanya kepada kelompok minoritas di Jakarta tentang dukungan pemerintah DKI Jakarta terhadap mereka. Jika tidak ditemukan bukti-bukti diskriminasi apa pun, tudingan yang terus ditanyakan berulang-ulang oleh media itu seharusnya batal demi akal sehat dan obyektivitas.

Baca: Manuver Surya Paloh dan Jusuf Kalla Menjadikan Anies Baswedan Calon Presiden

Bagaimana upaya Anda mengikis persepsi itu?
Kedekatan dengan kelompok mana pun tidak membuat kebijakan di DKI Jakarta menjadi bias aspirasi terhadap kelompok tertentu. Kebijakan dan langkah saya selalu berpedoman pada konstitusi, keadilan, kepentingan umum, dan obyektivitas. Lawan dalam pilkada berusaha memberi label sesuai dengan strategi mereka. Kini saya sudah bertugas selama lima tahun. Silakan uji kebijakan saya.

Koalisi mengusung tema perubahan. Apakah Anda akan mengubah semua program pembangunan pemerintah sebelumnya jika kelak terpilih?
Silakan lihat Jakarta sebagai referensi. Presiden Joko Widodo pernah menjabat selama dua tahun dan silakan lakukan asesmen atas program gubernur sesudahnya. Mana yang paling mencerminkan kontinuitas terhadap program Pak Jokowi? Prinsip saya adalah continuity and change.

Baca: Peran Mantan Pendukung Jokowi yang Kini Menyokong Anies Baswedan 

Program apa yang Anda lanjutkan?
Kontrak politik yang diteken Pak Jokowi pada 2012 saya tanda tangani juga pada pilkada 2017. Saya menuntaskan kontrak itu dalam lima tahun. Termasuk prinsip Pak Jokowi yang ingin agar pemerintah membangun dengan menghargai warga lokal. Pembangunan Jakarta International Stadium merelokasi warga Kampung Bayam tak jauh dari permukiman asal. Mereka dibangunkan rumah susun di samping JIS.

Ihwal Formula E, KPK ditengarai memaksakan kasus tersebut. Apa tanggapan Anda?
Saya percaya KPK akan tetap dan terus bekerja secara profesional.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Raymundus Rikang

Raymundus Rikang

Menjadi jurnalis Tempo sejak April 2014 dan kini sebagai redaktur di Desk Nasional majalah Tempo. Bagian dari tim penulis artikel “Hanya Api Semata Api” yang meraih penghargaan Adinegoro 2020. Alumni Universitas Atma Jaya Yogyakarta bidang kajian media dan jurnalisme. Mengikuti International Visitor Leadership Program (IVLP) "Edward R. Murrow Program for Journalists" dari US Department of State pada 2018 di Amerika Serikat untuk belajar soal demokrasi dan kebebasan informasi.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus