Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Kulon Progo - Dewan Penasihat Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud, Yenny Wahid, mengajak masyarakat untuk memilih pasangan calon presiden dan wakil presiden sesuai hati nuraninya meskipun diberikan bansos.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Jangan mau pilih salah satu pasangan calon hanya karena diberi bantuan sosial (bansos)," ujarnya dalam orasi Kampanye Nasional PDIP di Alun-alun Wates, Kulon Progo Ahad 28 Januari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Yenny mengatakan kalau ada pasangan calon lain yang memberi bansos namun disertai dengan kewajiban memilih pasangan calon tersebut. Ia menilai upaya tersebut jadi salah satu bentuk suap dan merupakan pelanggaran hukum.
Ia pun berharap masyarakat menganggap bansos yang diberikan tersebut sebagai sedekah. Sebab dengan demikian masyarakat tidak terbebani dengan kewajiban memenangkan salah satu pasangan calon.
"Kalau jadi sedekah, kita tidak wajib memilih sesuai arahan pasangan calon tersebut," ucap Yenny.
Ia juga mengajak masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta memenangkan Ganjar-Mahfud pada Pemilu 14 Februari 2024. Yenny mengatakan Ganjar--Mahfud sebagai pasangan pemimpin yang tepat untuk bangsa ini. Sebab Ganjar merupakan pemimpin yang mau duduk dan makan bersama dengan rakyat kecil.
Sementara Mahfud juga dinilai sebagai sosok yang sangat dibutuhkan Indonesia ke depan. Sebab ia terus berupaya memberantas korupsi.
"Kita tidak hanya berjuang untuk kemenangan mereka, tetapi juga kepentingan bersama," kata Yenny
Puluhan ribu simpatisan berdatangan sejak 11.00 WIB. Mereka datang dari berbagai penjuru, tak hanya dari DIY, tetapi juga Jawa Tengah.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kulon Progo Fajar Gegana mengatakan kampanye nasional di Alun-alun Wates bertajuk "Hajatan Rakyat Yogyakarta" ini sekaligus mengangkat seni budaya lokal, seperti Tari Angguk.
"Kampanye ini merupakan Hajatan Rakyat Yogyakarta," katanya.
Pilihan Editor: Kampanye Ganjar-Mahfud di Kulon Progo, Yenny Wahid: Kita Hormati Pemimpin Negara tapi Lebih Cintai Rakyat Jelata