Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PENGHARGAAN
Dewa Mahardika, dkk
DEWA Mahardika, M. Ilman Nur-ya-kusumah, Raynald Masli, Ed-bert Ongko, Rama Rahardi, dan Dimas Apeco Putera meraih ge-lar juara kedua kategori Fixed Wing dalam perlombaan Tübitak International Unmanned Aerial Ve-hicle Competi-tion yang digelar di Istanbul pada 20-23 September lalu. Tim mahasiswa Institut Teknologi Ban-dung ini berhasil melewati berbagai misi menggunakan pesawat rakitan. Misi pertama adalah terbang manual lalu berputar 360 derajat. Misi berikutnya membawa bola lalu menjatuhkannya ke kotak yang ditentukan. Tim ini memastikan gelarnya setelah ber-hasil menerbangkan pesawat secara presisi di garis imajiner yang ditentukan juri.
Bank Indonesia
BANK sentral ini dinobatkan sebagai Best Bank of the Year 2018 oleh Global Islamic Finance Awards (GIFA) Awards Committee pada Sabtu dua pekan lalu. Penghargaan yang diserahkan dalam acara 8th GIFA 2018 di Sarajevo ini disebut sebagai penghargaan paling istimewa dalam bidang keuangan syariah. GIFA menilai BI berperan mendorong keuangan dan perbankan syariah di Indonesia. Dalam acara yang sama, GIFA juga memberikan penghargaan kepada Badan Amil Zakat Nasional sebagai Best Zakat Management, Bursa Efek Indonesia sebagai Best Emerging Islamic Capital Market dan Best Supporting Institution of the Year, serta Bank Tabungan Pensiunan Syariah sebagai Best Islamic Bank for SME -Banking.
Anthonius Gunawan Agung
KEMENTERIAN Perhubungan memberikan penghargaan Adhi Karya Dirgantara Pralabda kepada petugas pengendali lalu lintas udara Bandar Udara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, ini pada Senin pekan lalu. Sebelumnya, Agung mendapat kenaikan pangkat dua tingkat dari AirNav Indonesia. Jenazah Agung dimakamkan di Makassar dengan upacara militer sehari kemudian. Agung meninggal setelah melompat dari lantai 4 menara air traffic controller saat gempa melanda Palu, dua pekan lalu. Ia tetap mengarahkan pesawat Batik Air yang mengangkut ratusan penumpang agar bisa lepas landas menuju Makassar dari Bandara Mutiara kendati bangunan pengawas roboh dan menimpanya.
MENINGGAL
-DOK.TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Rudolf Canesius Soemolang Wowor
AKTOR senior yang lebih dikenal dengan nama Rudy Wowor ini meninggal pada usia 74 tahun karena kanker prostat di Rumah Sakit Meilia, Cibubur, Jakarta Timur, Jumat pekan lalu. Aktor blasteran Belanda-Manado ini meninggalkan tiga anak dari empat kali pernikahannya. Rudy memulai karier seni perannya pada 1970-an. Ia membintangi sejumlah film, di antaranya Impian Perawan (1976), Aladin (1980), Tjoet Nja’ Dhien (1986), dan Soerabaia ‘45 (1990). Ia pernah masuk nominasi kategori Aktor Pendukung Terbaik Festival Film Indonesia 1988 lewat Tjoet Nja’ Dhien. Selain cakap berakting, Rudy mahir menari dan menulis serta menguasai tujuh bahasa asing. Ia pernah menjadi penulis di majalah Elle serta beberapa surat kabar di Madrid, Spanyol; dan Australia.
TEMPO/Bram Setiawan
Aray Daulay
MUSIKUS Tanah Air ini meninggal pada usia 41 tahun di Bali, Jumat dua pekan lalu. Ia dikabarkan menderita infeksi pa--ru-paru dan sempat dirawat di unit perawatan intensif sehari sebelumnya. Karier musiknya bermula saat ia menjadi gitaris grup Plastik. Setelah lama vakum, ia bergabung dengan Steven and Coconut Treez yang beraliran reggae. Ia juga bermain di grup Ray D’Sky dan Daddy and the Hot Tea. Ia pernah menelurkan album On the Move pada 2014. Karya terakhir Aray adalah album solo berjudul Lagu Perjalanan yang dirilis pada Juni lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo