Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Para petinggi negara berhasil mendapat utang baru dari CGI US$ 5,9 miliar. Utang ini cukup untuk menutup defisit anggaran belanja tahun 2000-2001. Bagaimana nanti kita dapat membayar utang yang jumlahnya sudah melampaui US$ 150 miliar masih menjadi tanda tanya besar. Konon, utang-utang ini bukan lagi untuk jalan atau jembatan, tetapi sebagian justru untuk makan. Pemerintah tampaknya melakukan kebijakan ”gali lubang tutup lubang”. Melihat angka US$ 5,9 miliar, saya teringat berita ”inefisiensi” US$ 6,1 miliar (Rp 43 triliun) di tubuh BUMN yang menangani migas. Dalam hati saya merenung: seandainya kita (semua BUMN) bekerja dengan baik dan tidak terjadi ”inefisiensi”, boleh jadi pemerintah tidak perlu bersusah payah mencari pinjaman baru.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo