TEMPO.CO, - Pemerintah Kota Davao, Filipina, memberikan bantuan uang khusus untuk kelompok LGBT yang terdampak Covid-19 yang dinamakan Rainbow Magnegosyo Ta Day. Kaum LGBT di sana bisa mendapatkan pinjaman senilai 10 ribu Peso atau setara Rp 2,9 juta yang harus dikembalikan dalam waktu dua tahun.
Kebijakan ini mendapat sambutan positif dari para pendukung LGBT. Pasalnya pandemi virus corona yang berkepanjangan mengakibatkan banyak kaum LGBT yang mengalami kesulitan ekonomi. Sementara selama ini kaum LGBT di sana kerap terpinggirkan tanpa adanya perhatian dari pemerintah setempat.
Salah satu penerima manfaat adalah pasangan lesbian Jofail Jeminico Failagutan dan Iris Sabanal. Mereka menggunakan bantuan itu sebagai modal tambahan untuk toko kecil mereka di Bucana, Kota Davao.
“Ini sangat membantu kami memenuhi kebutuhan sehari-hari kami. Karena (kebijakan) jam malam, kadang bisnisnya lambat. Tapi bisnis selalu seperti itu (tidak terus menerus baik)," kata Failagutan dikutip dari Philippine News Agency, Sabtu, 28 November 2020.
Failagutan adalah salah satu penggerak Davao Pretty Butch, sekelompok lesbian yang diorganisir pada 12 Mei 2012. Anggota kelompok ini kini berjumlah 115 orang. Para anggota aktif dalam kegiatan yang mempromosikan hak-hak LGBT dan menyoroti penderitaan mereka.
Melalui kelompok ini, program bantuan pemerintah itu telah disalurkan kepada 20 orang anggota. Di kelompok lain, Persatuan LGBT Organisasi Bunawan (Ulbo), program juga memberikan bantuan keuangan kepada 20 gay.
Jojo Erebias, salah satu pemimpin kelompok, mengatakan bantuan datang tepat di saat kehidupan mereka sudah sangat sulit. “Tapi bantuan dari pemerintah kota mampu memberi kami bantuan yang dibutuhkan," tuturnya.
Erebias menggunakan uang itu untuk membeli perlengkapan salon yang juga dia jual kembali ke salon-salon kecil di komunitas mereka. Sebagian dari uang itu, katanya, digunakan untuk perlahan-lahan membangun salonnya sendiri.
Adapun anggota Ulbo lainnya, Hector Tomas, menggunakan uang tersebut untuk mendirikan Warkop yang menjual minuman ringan, kopi, permen, mie, dan balot. “Kami bersyukur Pemkot Davao telah mengulurkan tangan untuk membantu orang-orang seperti kami,” kata Erebias.
Komisioner Komisi Masyarakat Miskin Kota, Norman Baloro, mengatakan uang bantuan ini harus dikembalikan kepada pemerintah setelah dua tahun tanpa bunga. Saat ini, setidaknya 840 LGBT telah mengakses dana tersebut. Mereka mewakili 28 kelompok LGBT yang berbeda.
PNA
https://www.pna.gov.ph/articles/1123264