Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bahaya Perut Buncit, Waspadai 6 Penyakit Serius Bersarang Di Sana

Reporter

image-gnews
Ilustrasi perut buncit. Foxnews.com
Ilustrasi perut buncit. Foxnews.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak keluhan kesehatan yang berhubungan dengan perut buncit, jika Anda tidak menyadari bahwa perut Anda sudah memasuki kategori buncit, cobalah lakukan pemeriksaan secara pribadi. Menurut WHO, perut orang Asia dikategorikan buncit apabila ukuran lingkar perut atau pinggang mencapai 90 cm untuk pria dan wanita 80 cm, kurang dari itu berarti perut Anda masih dikategorikan sebagai perut yang ideal. Namun jika lebih, waspadalah, sebab perut Anda boleh dibilang buncit.

Perut buncit disebabkan oleh lemak yang menumpuk baik di dalam kulit maupun di bagian dalam kulit, tumpukan lemak ini bisa menyebabkan berbagai macam masalah penyakit yang berbahasa jika diabaikan. Berikut sejumlah penyakit yang berkaitan dengan perut buncit dilansir dari berbagai sumber.

1. Jantung Koroner dan stroke

Lemak yang menumpuk dalam perut dapat membahayakan jantung apabila sudah menyebar dan menyumbat pembuluh darah, lemak tersebut aktif memproduksi sel sitokin, sel tumor necrosis factor dan interleukin 6 yang dapat meningkatkan risiko penyakit dan pembuluh darah. Selain itu, tingginya lemak viseral atau lemak dalam perut juga berhubungan dengan tingginya kolesterol LDL (lemak jahat) di dalam tubuh. Kolesterol LDL yang menyumbat bagian pembuluh darah di otak yang berakibat stroke.

2. Darah tinggi

Penyumbatan pembuluh darah akibat lemak yang berlebih juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi atau hipertensi. Secara teori, mekanisme itu disebabkan oleh penumpukan cairan serta pengaktifan sistem saraf simpatis serta sistem renin-angiosten-aldisteron yang memiliki kaitan dengan tekanan darah.

Perut buncit bisa meningkatkan tekanan darah dengan cepat. Dilansir dari American College of Cardiology, bahwa seseorang dengan perut buncit memiliki risiko terjadinya tekanan darah tinggi lebih besar 22 persen dibandingkan dengan yang tidak memiliki perut buncit.

3. Diabetes

Produksi sel sitokin oleh lemak juga berakibat negatif bagi meningkatkannya resistensi insulin yang berakibat mengganggu proses metabolisme gula. Akibatnya insulin tidak dapat bekerja memasukkan gula ke dalam sel sehingga kadar gula dalam tubuh meningkat, yang artinya Anda terkena diabetes.

Tumpukan lemak dalam perut menghasilkan retinol-binding, yaitu protein yang dapat meningkatkan resistensi insulin. Sehingga, seseorang dengan perut buncit memiliki risiko bisa mengalami diabetes melitus yang lebih tinggi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Jenis Olahraga Yang Tepat Untuk Kecilkan Perut Buncit

4. Kompilasi hati

Hati ibarat mesin yang memproses lemak, apabila terdapat lemak berlebihan di sekitar hati, organ vital tersebut akan kewalahan untuk memproses lemak yang berakibat pada perlemakan hati atau fatty liver, kondisi di mana terdapat penumpukan lemak berlebih dalam hati. Sel sitokin yang diproduksi lemak di sekitar hati juga mengganggu aktivitas hati sehingga jika dibiarkan akan menyebabkan sakit hati atau penyakit hati.

5. Demensia

Penumpukan lemak dalam perut buncit ternyata juga berdampak pada fungsi kognitif otak, berdasarkan penelitian lemak dalam perut buncit dapat menyebabkan degenerasi saraf yang mempengaruhi struktur otak dan dapat menyebabkan penyakit pikun seperti alzheimer.

6. Kanker

Beberapa penelitian menunjukkan hasil bahwa, orang dengan perut buncit lebih berisiko mengalami penyakit kanker, hal tersebut tidak lain karena ulah sel sitokin. Salah satunya kanker payudara, sebuah studi menunjukkan bahwa risiko kanker payudara meningkatkan sampai 30 persen pada wanita yang mengalami kenaikan ukuran lingkar pinggang pada umur 25 sampai setelah menopause.

Para peneliti juga mengungkapkan bahwa lemak dalam perut menghasilkan fibroblast growth factor-2 (FG2) dengan kadar lebih banyak dibandingkan dengan lemak subkutan. Zat FG2 ini akan mendorong sel-sel tubuh normal berubah menjadi sel kanker. Karena itu, lemak dalam perut yang menyebabkan perut buncit dianggap sebagai jenis lemak yang paling berbahaya.

HENDRIKKHOIRULMUHID

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

1 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

1 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

Penderita diabetes tipe 2 mengalami masalah gangguan tidur karena ketidakstabilan kadar gula darah dan gejala terkait diabetes.


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

2 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

3 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

3 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

4 hari lalu

Ilustrasi makanan manis seperti cupcakes. Unsplash.com/Viktor Forgacs
10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

Ada banyak efek makanan manis yang tidak bagus untuk kesehatan, di antaranya bisa meningkatkan risiko diabetes hingga bertumbuhnya sel kanker.


10 Gejala Diabetes yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Sering Haus

4 hari lalu

Gejala diabetes pada anak di antaranya adalah sering haus dan sering pipis. Kenali gejala lainnya agar mendapatkan penanganan yang tepat. Foto: Canva
10 Gejala Diabetes yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Sering Haus

Diabetes adalah salah satu penyakit mematikan. Ketahui beberapa gejala diabetes yang perlu diwaspadai. Mulai dari sering harus hingga kesemutan.


Panduan Makan Sehat setelah Lebaran agar Gula Darah Stabil

5 hari lalu

Ilustrasi kue kering. ANTARA/Feny Selly
Panduan Makan Sehat setelah Lebaran agar Gula Darah Stabil

Berikut panduan porsi makan yang sehat untuk menjaga gula darah tetap stabil seusai Lebaran dari dokter penyakit dalam.


Tips Kontrol Diabetes untuk Hindari Gangguan Penglihatan

6 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Tips Kontrol Diabetes untuk Hindari Gangguan Penglihatan

Spesialis mata membagi tips mengontrol diabetes demi menghindari gangguan penglihatan dengan cara paling utama dan sederhana.


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

6 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.