TEMPO.CO, Seattle – Bagi para penikmat langit malam, dua pemandangan surgawi akan menghiasi langit malam hari hingga pertengahan Januari 2015. Yakni, rasi bintang Eridanus—yang panjang, berkelok-kelok bak sungai surgawi—dan komet Lovejoy, komet hijau terang yang sedang melesat mendekati bumi.
Garis batas Eridanus merupakan jalur komet Lovejoy. Komet ini ditemukan pada Agustus tahun lalu oleh astronom amatir asal Australia, Terry Lovejoy. Dia menggunakan teropong kecil saat menemukan komet yang kemudian dilabeli dengan namanya ini.
Secara resmi, komet ini terdaftar dengan nomor registrasi komet C/2014 Q2. Semakin mendekati bumi, obyek ini akan mencapai puncak kecerahannya saat berjarak 70,2 juta kilometer dari bumi. Hingga saat ini, cahaya bulan awal musim dingin masih menjadi penghalang cahaya komet. Pada 3 Januari lalu, Lovejoy menjadi 4,6 kali lebih terang dari bintang Anwar al Farkadain, salah satu bintang di mangkuk rasi Little Dipper.
Kondisi tersebut membuat Lovejoy dapat dilihat dengan mata telanjang. Koma, kepala komet, berukuran tiga per lima dari diameter bulan. Alan MacRobert, editor senior majalah Sky and Telescope, mengatakan, sebelum bulan lebih terang, teropong 10 x 50 milik kantornya menangkap Lovejoy sudah berubah menjadi puffball biggish. “Sudah mulai terkonsentrasi di pusatnya,” katanya seperti dikutip dari Space, Senin, 12 Januari 2015.
Astronom amatir asal Jerman, Andreas Kammerer, mengatakan komet ini telah mengalami evolusi sejak pertama kali ditemukan. “Dalam beberapa pekan, Lovejoy menunjukkan peningkatan yang stabil,” ujarnya, seperti dikutip dari Livescience. Kammerer mengatakan komet ini akan mencapai magnitude 4.0 pada pertengahan Januari. “Dengan ukuran jarak koma sekitar 25 menit.” (Baca: Robot Philae Temukan Molekul Organik di Komet 67P)
Baca Juga:
Pakar komet lainnya, John Bortle, mendukung pernyataan Kammerer. Menurut dia, komet Lovejoy merupakan benda kosmik dengan parameter fotometrik paling ekstrem yang pernah diamati. “Jika mendekati matahari, komet ini akan menjadi komet paling cemerlang dalam sejarah.”
Sayangnya, Lovejoy akan tetap berada di luar orbit bumi. Pada 30 Januari, jaraknya tidak akan kurang dari 193 juta kilometer. (Baca: Robot Philae Mendarat di Komet, Lalu 'Tertidur'.) Setelah melewati konstelasi Eridanus, Lovejoy akan menyeberang ke rasi Taurus. Saat ini, komet tersebut sedang berpacu dengan bintang-bintang lainnya yang berada sekitar tiga derajat.
Komet ini akan memperlambat lajunya saat mencapai rasi Aries Ram pada pertengahan Januari sebelum akhirnya menyusuri batas Perseus dan Triangulum. Saat itu, menurut Bortle, Lovejoy akan memuai.
SPACE | LIVESCIENCE | AMRI MAHBUB
Berita lain
Ruckus Wireless Luncurkan Access Point Terkecil
BenQ Luncurkan Proyektor Tiga Dimensi Rumahan
Teknologi 4G untuk Transportasi Berbasis Rel
Survei: Perempuan Dominasi Tonton Video Streaming
Main Monopoli LINE Kini Ada Peta Indonesia