Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Tim mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) membuat alat bantu khusus bagi pengemudi tunarungu. Karyanya menjadi kampiun di ajang Bandung Datathon 2019. Idenya berasal dari masalah tilang polisi bagi pengemudi tuna rungu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tim kampiun itu beranggotakan Muhammad Firman Nuruddin, Mochammad Ronny Ardianto, dan Riamizar Surya Baihaqi. Mereka mahasiswa angkatan 2018 dari Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, serta Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Alat bantu mengemudi tunarungu buatan tim ITB. Kredit: ITB
Karya itu mereka namakan Avion, singkatan dari Audio to Vibration. “Konsep dasarnya mengubah bunyi klakson kendaraan menjadi getaran,” kata Ronny lewat siaran pers ITB, Selasa, 28 Mei 2019.
Inspirasi awal pembuatan Avion berasal dari masalah seorang anggota keluarga yang mengalami tunarungu dan pernah terkena tilang. Alasannya karena pengemudi tidak bisa mendengar klakson.
Dari masalah itu, alat yang mereka buat diharapkan bisa menjadi solusi bagi pengemudi tuna rungu di tempat lain. Terutama terkait dengan perwujudan kota inklusi.
Avion dikemas dalam bentuk smart watch yang mampu mengkonversi bunyi klakson dari kendaraan. Hasil konversi itu berupa getaran bagi pemakainya yakni penyandang tunarungu. Dalam berkendara, alat bantu itu menjadi solusi keamanan berlalu lintas bagi penyandang tunarungu.
Karya itu menyabet gelar juara pertama ajang Bandung Datathon 2019 pada 17 Mei. Bertema Road Safety for Pedestrian, Cyclist, Bikers, and Drivers, lomba tahunan itu gelaran Pemerintah Kota Bandung dan City of Melbourne itu dimulai pertengahan Maret lalu.
Tim juara juga memperoleh Grand Prize berupa studi ke Melbourne, Australia, selama sepekan. Ronny mengatakan timnya akan menyempurnakan Avion hingga siap dipakai pengemudi tuna rungu.
Selain itu kerja sama lebih lanjut dengan Pemerintah Kota Bandung dan Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia juga akan dilakukan sehubungan dengan implementasi karyanya.
ANWAR SISWADI