Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Bakteri Misterius Antariksa Bisa Nemplok ke Tubuh Astronot

Tanpa disadari, dalam setiap penerbangan ke antariksa, sejatinya sekumpulan penumpang gelap ikut serta bersama astronot.

1 November 2017 | 20.20 WIB

Scott Kelly, melepaskan pakaian astronot asal Inggris, Tim Peake setelah berjalan di luar angkasa di Stasiun luar angkasa internasional, 15 Januari 2016. NASA melaporkan salah satu astronot melaporkan kebocoran di helm ruang angkasa. REUTERS/NASA/Handout via Reuters
Perbesar
Scott Kelly, melepaskan pakaian astronot asal Inggris, Tim Peake setelah berjalan di luar angkasa di Stasiun luar angkasa internasional, 15 Januari 2016. NASA melaporkan salah satu astronot melaporkan kebocoran di helm ruang angkasa. REUTERS/NASA/Handout via Reuters

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, California - Tanpa disadari, dalam setiap penerbangan ke antariksa, sejatinya sekumpulan penumpang gelap ikut serta bersama astronot. Mereka adalah bakteri yang ada di dalam tubuh astronot. Jumlahnya mencapai 39 triliun. Mereka hidup di tubuh manusia, seperti kulit, rongga mulut, dan saluran pencernaan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Mereka jelas berbahaya. Bakteri, yang tak terdeteksi mata manusia, berpotensi mengalami perkembangan tak terkendali akibat perubahan lingkungan ekstrem di luar angkasa. Hal ini bisa merusak kesehatan manusia dan misi yang berlangsung panjang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Para ilmuwan sebenarnya telah mempelajari perilaku bakteri dalam berbagai misi penerbangan pendek ke orbit bumi dan kehidupan astronaut di Stasiun Antariksa Internasional. Namun mereka belum mendalami bagaimana pola pertumbuhan, adaptasi, dan penyebaran bakteri di lingkungan tertutup seperti pesawat antariksa dalam penerbangan berdurasi lama.

Untuk itulah, para ilmuwan menjalankan studi MICHA, bagian dari proyek habitat Mars500. Mereka mencari tahu efek bakteri terhadap kesehatan manusia dan lingkungan yang tertutup. Menurut laporan di jurnal Microbiome, mereka melacak keragaman mikroba di dalam replika pesawat antariksa yang dihuni enam astronaut selama 520 hari--durasi penerbangan menuju Mars.

Dalam studi itu, para astronaut berlaku layaknya perjalanan misi sungguhan. Mereka menjalankan eksperimen di dalam kapal, menyiapkan makan dan membersihkan kabin. Tugas tambahannya adalah mengumpulkan sampel mikroba dari kulit mereka dan berbagai permukaan bagian interior pesawat. Mikroba bisa beradaptasi dan menyebar di lingkungan pesawat tertutup.

Petra Schwender, peneliti dari Universitas Edinburgh, Skotlandia, mengatakan perkembangan mikroorganisme itu berisiko mengganggu. "Seiring pertumbuhannya, mikroba tersebut bisa merusak material pesawat," katanya. Sepanjang studi, menggunakan penyaring udara dan alat penyeka, para kru mengumpulkan 360 sampel mikroba dari berbagai tempat di dalam replika pesawat. Bakteri Bacillus dan Staphylococcus adalah jenis yang paling banyak ditemukan di habitat pesawat.

Bakteri Staphylococcus bahkan menyebar di udara dan lingkungan pesawat lewat serpihan kulit para astronaut. Bakteri ini umumnya ditemukan hidup di dalam hidung, saluran respirasi, dan kulit. Beberapa jenis di antaranya diketahui bisa menyebabkan infeksi kulit.

Jumlah dan tingkat penyebaran bakteri terbesar terdapat di ruang bersama, kamar tidur, ruang olahraga, dan kamar mandi. Adapun jumlah bakteri terkecil berada di dalam wadah perangkat alat kesehatan yang memiliki tingkat sanitasi tertinggi.

Lingkungan dengan keragaman bakteri yang tinggi biasanya dikategorikan sehat. Namun para ilmuwan menemukan keragaman itu menurun drastis seiring waktu penelitian. Kondisi ini menunjukkan kemungkinan patogen yang lebih tahan tekanan menguat. Dalam jangka panjang dan di tempat tertutup, skenario seperti ini membawa masalah bagi astronaut karena bisa membuat mereka sakit.

Simak artikel menarik lainnya tentang antariksa dan astronot hanya di kanal Tekno Tempo.co.

MICROBIOME | FRONTIERS IN MICROBIOLOGY

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus