Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Spesies baru primata ditemukan di barat daya Negara Bagian Para di Brasil. Penemuan yang, meskipun mendebarkan, membuat ilmuwan mengkhawatirkan prospek jangka panjangnya karena ditemukan di daerah Amazon yang mengalami penebangan liar ekstensif dan ekspansi pertanian.
Para peneliti mengatakan ancaman di daerah ini semakin meningkat, dan pembangunan infrastruktur, termasuk jalan dan pembangkit listrik tenaga air, juga merambah ke habitat monyet berukuran kecil itu. Spesies baru ini dinamai Mico munduruku mengikuti nama Munduruku Amerindian yang mendiami daerah tersebut.
"Setelah sekitar tujuh hari bepergian di Sungai Tapajos kami tiba di tempat saya menemukan spesies baru. Ketika pertama kali melihatnya menggunakan teropong saya jadi sangat bersemangat karena saya melihat ekor putih, ini adalah fitur yang sangat tidak biasa pada primata Neotropical," ujar Rodrigo Costa Araújo dari National Institute of Amazonian Research di Brasil, dikutip laman Phys, 11 Agustus 2019.
Tidak seperti kebanyakan primata Amazon lainnya yang memiliki ekor hitam, Mico munduruku memiliki ekor putih. Pandangan pertama Rodrigo tentang primata baru datang setelah perjalanan epik.
Berdasarkan lokasi penemuannya, peneliti mengatakan monyet itu endemik di area seluas sekitar 55.000 kilometer persegi di barat daya Negara Bagian Para, Brasil. Monyet jenis baru ini juga memiliki kaki dan tangan putih, lengan putih dengan bintik kekuning-kuningan pada siku, dan bagian tubuh bawah krem-kekuningan.
"Wilayah primata ditemukan adalah salah satu kawasan utama perusakan hutan dalam busur deforestasi, wilayah yang terkenal ditandai oleh konversi hutan yang cepat, intens dan tidak teratur menjadi lahan pastoral dan pertanian dan pemukiman manusia," tulis peneliti dalam makalah yang menggambarkan penemuan spesies.
Rodrigo didukung dalam penemuannya oleh Conservation Leadership Program (CLP), kemitraan antara LSM konservasi Fauna and Flora International, BirdLife dan WCS.
"Kontribusi CLP benar-benar menentukan dalam dimensi penemuan yang lebih penting," kata Rodrigo. "Ekspedisi yang didanai CLP di wilayah kami menemukan spesies baru dan di situs lain memungkinkan saya tidak hanya untuk mengumpulkan data tentang Mico munduruku, tapi juga pada spesies lain."
Deforestasi di Amazon telah meningkat pesat dalam beberapa bulan terakhir. Pada Juni 2019, terdapat 88 persen lebih banyak hutan ditebangi dibandingkan dengan Juni 2018. Selain penebangan dan ekspansi pertanian, empat pembangkit listrik tenaga air telah disetujui untuk konstruksi yang akan mengganggu habitat monyet.
"Begitu kita menemukan spesies ini, kita sudah perlu khawatir tentang kelangsungan hidupnya," tutur Rodgrio. "Ancaman terhadap Mico munduruku akan meningkat ketika pembangkit listrik tenaga air dan skema infrastruktur pelengkap, seperti jalan dan jalur transmisi dibangun, mendorong pemukiman yang lebih intens dan pembukaan hutan di wilayah tersebut."
Rodrigo mengatakan penemuan itu sangat berguna untuk memikirkan kembali studi kelayakan pembangunan empat pembangkit listrik tenaga air pada kisaran spesies baru. Selain ancaman bendungan, Rodrigo mengatakan wilayah di Amazon itu juga merupakan tempat bagi penambang emas, sehingga ada pengerukan dan penggalian dasar sungai dan anak-anak sungainya.
PHYS | NATIONAL INSTITUTE OF AMAZONIAN RESEARCH
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini