Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Peluang mahasiswa merasakan kuliah di luar negeri kini bukan lagi hal yang langka. Banyak cara dan kesempatan yang ditunjang dengan akses yang mudah dan serba digital untuk bisa studi di luar negeri. Kesempatan untuk menjajal kuliah di luar negeri dirasakan oleh Filzah Thahirah Amanina, mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam Universitas Airlangga (Unair).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Filzah terpilih menjadi penerima beasiswa Jeonbuk National University, Jeonju Korea (JBNU) Fall semester Exchange Program 2022. Sebelum mendaftar program JBNU, mahasiswa yang akrab disapa Filzah itu juga mendaftar program pertukaran pelajarr pada platform yang berbeda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Namun, keberuntungan belum berpihak padanya. “Ada hikmah gagalku kemarin, ternyata jalanku bukan lewat jalur itu,” ujar Filzah dilansir dari laman resmi Unair pada Rabu, 7 September 2022.
Filzah mengaku banyak hal yang patut disyukuri selama hampir dua pekan berada di Korea Selatan, terkhusus program yang ia ikuti. JBNU memberikan akomodasi berupa biaya kuliah, asrama bagi mahasiswa, dan jatah makan tiga kali sehari selama weekdays. “Buah di sini mahal. Jadi kalau mau makan buah nunggu jatah makan dari asrama ketika weekdays,” kata Filzah.
Kuliah di Korsel, salah satu mata kuliah yang diambil Filzah yaitu Analysis of Global Economy. Mata kuliah itu selinier dengan program studi Ekonomi Islam yang ia tempuh di Unair. Filzah menyebut, dosen menggunakan bahasa Inggris dalam pembelajaran di kelas.
Namun, mahasiswa asing tetap wajib mengikuti mata kuliah bahasa Korea dan belajar huruf hangul. Mahasiswa asal Bengkulu ini menyebut, selain kuliah ia juga disibukkan dengan kegiatan study buddy. Kegiatan dari kampus itu untuk memudahkan mahasiswa atau dosen asing yang melakukan kunjungan.
Selama kuliah di Korea Selatan, dia merasakan sejumlah perbedaan budaya dan kebiasaan masyarakat. Salah satunya, kebiasaan jalan kaki, naik skuter, dan bersepeda. Di kota, ia mengaku jarang sekali melihat kendaraan bermotor, kecuali yang biasanya digunakan oleh food delivery officer. Selain itu, masyarakat asli Korea Selatan umumnya menggunakan pakaian hitam atau putih dan menghindari warna pakaian yang mencolok.
Di masa pandemi, protokol kesehatan di Korea cukup ketat. Orang-orang di jalanan taat memakai masker. Selain itu, menurut dia, masyarakat Korea Selatan amat menjaga kebersihan. Filzah mengatakan jarang menemukan tong sampah di jalan. Jalanan di Korea Selatan, kata dia, tampak bersih.
Filzah mengaku bersyukur bsia mendapat kesempatan untuk mencicipi sekolah di luar negeri. "Semakin bersyukur, maka limpahan kebahagiaan juga akan datang. Saya berharap mahasiswa lain untuk juga bisa mengikuti student exchange," katanya.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.