Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Gempa Cianjur, Menilik Apa itu Sesar Lembang?

Pertama kalinya, gempa Cianjur, Sukabumi tercatat pada 1844, menurut BMKG

24 November 2022 | 10.56 WIB

BNPB memasang rambu peringatan  keberadaan sesar atau patahan di lokasi  Sesar Lembang, utara Bandung, Jumat, 26 April 2019. (Tempo/Anwar Siswadi)
Perbesar
BNPB memasang rambu peringatan keberadaan sesar atau patahan di lokasi Sesar Lembang, utara Bandung, Jumat, 26 April 2019. (Tempo/Anwar Siswadi)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan sejarah mencatat sebanyak 14 kali gempa merusak terjadi di kawasan Cianjur, Sukabumi. "Untuk pertama kalinya, gempa Cianjur, Sukabumi tercatat pada tahun 1844. Sebelum tahun 1844 pernah juga terjadi gempa, tapi tidak tercatat," ujar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta, Selasa, 22 November 2022, dikutip dari Antara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Berdasarkan data sementara saat ini, lokasi pusat gempa Magnitudo 5,6 pada Senin, 21 November, kemarin berada di Zona Sesar Cimandiri di bagian utara. Peneliti di Pusat Riset Kebencanaan Geologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Rahma Hanifa mengatakan, di lokasi itu sesar bergerak dengan mekanisme geser.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Bisa jadi kelurusan Sesar Lembang atau bagian dari segmen Sesar Cimandiri,” katanya sambil menambahkan untuk memastikannya lebih akurat diperlukan investigasi, data pola sebaran gempa susulan, dan relokasi titik sumber gempa.

Mengutip publikasi Studi Sesar Lembang Menggunakan Citra Sentinel-1A untuk Pemantauan Potensi Bencana Gempa Bumi, Sesar Lembang memiliki laju pergeseran mencapai 5,0 milimeter pertahun. Adapun itu hasil pemantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga menunjukkan beberapa aktivitas seismik dengan kekuatan kecil. 

Bagian blok Lembang di sebelah utara ambles menurun. Sedangkan blok bagian selatan terangkat naik. Terbentuk bidang geser patahan yang miring terjal ke arah utara. 

Secara morfologi Sesar Lembang ini sebagai gawir sesar atau fault scrap. Dinding gawir menghadap ke arah utara. Bagian Sesar Lembang yang bisa dilihat, baik dari peta topografi terutama dari foto udara atau citra satelit mempunyai panjang 20 kilometer dari arah timur ke barat.

Beda elevasi maksimum dari gawir sesar yang mencerminkan besarnya pergeseran sesar, loncatan vertikal atau throw sekitar 500 meter di daerah Gunung Pulusari. Ketinggian ini semakin tinggi akibat adanya penyayatan vertikal atau incise endapan-endapan gunung berapi di kakinya. Di bagian barat Sesar Lembang beda elevasi menurun sekitar 40 meter di daerah Cisarua, perlu dikaji sejarah kegempaan dan seismisitas. 

Mengutip publikasi Tinjauan Morfogenesa dan Morfoaransemen Sesar Lembang dalam Konteks Ancaman Bahaya serta Upaya Mitigasi Bencana, Sesar Lembang berlokasi sekitar 10,7 kilometer ke arah utara dari pusat kota Bandung, Jawa Barat. Secara geomorfik, sesar lembang berasosiasi dengan dua sesar lain di sekitarnya, yakni sesar Rayamandala dan Cimandiri 

Data gempa terakhir yang terjadi di sekitar Sesar Lembang pada 22 Juli 2011 dengan magnitudo 2,9 Skala Richter (SR). Pada 30 Agustus 2011 dengan magnitudo 3,3 SR.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus