Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Palu - Kepala Bandar Udara Mutiara Sis Al Jufri Kota Palu, Benyamin Noach Apituley, mengatakan hingga kini belum ada rencana penambahan jadwal penerbangan untuk mengantisipasi lonjakan pengunjung untuk mengamati dan menyaksikan Gerhana Matahari Total di sejumlah wilayah di Sulawesi Tengah pada 9 Maret 2016.
"Kami belum menerima permintaan dari maskapai untuk melakukan penerbangan ekstra menjelang dan sesudah gerhana matahari," katanya saat dihubungi di Palu, Senin, 15 Februari 2015.
Benyamin mengatakan jadwal penerbangan dari dan ke Palu yang dilayani sejumlah maskapai penerbangan masih belum mengalami perubahan. Arus lalulintas penerbangan, baik untuk jadwal penerbangan pada pagi, sore maupun malam hari, di Bandara Mutiara masih seperti biasanya.
Begitu pula arus penumpang yang tiba maupun diberangkatkan setiap harinya dalam beberapa hari terakhir ini masih normal. Penumpang yang tiba maupun berangkat dari dan ke Palu berkisar 1.500 orang per hari.
"Kemungkinan besar peningkatan arus penumpang baru akan terjadi pada sepekan menjelang dan sesudah gerhana matahari total, karena beberapa wilayah di Provinsi Sulawesi Tengah menjadi lokasi untuk menyaksikan gerhana," ujar Benyamin.
Benyamin menyatakan Bandara Mutiara Sis Aldjufri sudah siap untuk menyambut kedatangan para wisatawan mancanegara yang akan menyaksikan gerhana matahari total, terutama soal keamanannya.
Sejak peristiwa bom di Jalan Thamrin, Jakarta beberapa waktu, pengamanan di Bandara Mutiara Sis Aldjufri sudah ditingkatkan guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Selain melibatkan personil kepolisian, mereka juga melibatkan petugas internal bandara.
Penerbangan ke Bandara Mutiara Sis Aldjufri saat ini dilayani sejumlah maskapai, seperti Garuda, Lion Air, Batik Air, Wings Air, Citilink dan Sriwijaya Air.
Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola, memperkirakan jumlah wisatawan yang akan berkunjung ke provinsi ini untuk menyaksikan gerhana matahari total diperkirakan mencapai 10.000 orang.
Kunjungan wisatawan dari dalam dan luar negeri diperkirakan membludak karena di terdapat enam kabupaten di Sulawesi Tengah yang menjadi titik pengamatan gerhana yang cukup lama, yakni Kota Palu, Kabupaten Sigi, Parigi Moutong, Poso, Tojo Unauna dan Banggai.
ANTARA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini