Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Baru-baru ini, seekor burung yang diawetkan dengan sangat baik ditemukan terkunci di lapisan permafrost di timur laut Siberia. Para ilmuwan menganalisis sisa-sisa burung itu dan memperkirakan usianya sekitar 46 ribu tahun dan mempublikasikan dalam jurnal Communications Biology.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Nicolas Dussex, penulis utama penelitian, mengatakan fakta bahwa spesimen yang begitu kecil dan rapuh itu hampir utuh juga menunjukkan bahwa kotoran/lumpur telah diendapkan secara bertahap. “Tanahnya relatif stabil sehingga bangkai burung bertahan dalam keadaan yang dekat dengan zamannya,” kata dia, superti dikutip laman BGR, Minggu, 23 Februari 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Siberia adalah salah satu tempat ditemukannya banyak fosil makhluk hidup yang berusia jutaan tahun laman. Para peneliti yang bekerja di wilayah tersebut telah menemukan segala macam hewan yang tetap beku selama puluhan ribu tahun sebelum ditemukan.
Seperti dilaporkan CNN, burung telah diidentifikasi sebagai spesies burung bertanduk. Dengan menyelami informasi genetik burung, para ilmuwan yang mempelajarinya telah mengaitkannya dengan spesies burung yang masih ada sampai sekarang, salah satunya sering ditemukan di Rusia utara.
Dussex menjelaskan, penemuan spesimen yang sangat utuh setelah hampir 50.000 tahun terkurung di tanah beku adalah kejadian langka. “Itu memberi para ilmuwan pandangan sekilas yang menarik tentang seperti apa planet ini selama Zaman Es,” ujarnya.
Jika cerita ini terdengar agak akrab, itu mungkin karena penemuan yang sama dibuat pada akhir 2019 di wilayah yang sama. Pada November 2019, seekor anak anjing kecil ditemukan membeku di tanah di Siberia, dan para peneliti percaya itu berusia sekitar 18 ribu tahun.
“Ke depan, para ilmuwan berencana untuk menggali lebih dalam genom burung itu dan melukiskan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana hal itu berkaitan dengan spesies modern,” tutur Dussex.
BGR | CNN | COMMUNICATIONS BIOLOGY