Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Israel Luncurkan 3 Satelit Nano Pemantau Bumi

Klaster satelit nano ini akan mendeteksi sinyal dari Bumi menggunakan alat penerima misi.

24 Maret 2021 | 06.36 WIB

Satelit nano Israel. Kredit: Xinhua/Institut Teknologi Israel
Perbesar
Satelit nano Israel. Kredit: Xinhua/Institut Teknologi Israel

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Yerusalem - Israel meluncurkan sebuah klaster yang terdiri dari tiga satelit nano otonomos ke luar angkasa untuk memantau Bumi, demikian diumumkan Institut Teknologi Israel (Technion) pada Senin, 22 Maret 2021.

Baca:
Manajer Tim Riset Vaksin Sinovac Klarifikasi 95 Relawan Terpapar Covid-19

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Dilaksanakan di Kazakhstan, peluncuran tersebut awalnya dijadwalkan berlangsung pada Sabtu, namun ditunda selama 48 jam akibat masalah yang terdeteksi pada roket pembawa, Soyuz-2.1a.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Satelit-satelit itu memasuki orbit yang berjarak sekitar 550 km di atas Bumi empat jam dan 20 menit setelah peluncuran, dan sekitar setengah jam kemudian, satelit menyala dan mulai mengoperasikan sistem.

Klaster satelit nano ini akan mendeteksi sinyal dari Bumi menggunakan alat penerima misi yang dikembangkan oleh perusahaan pemerintah Israel Aerospace Industries, serta mengalkulasikan lokasi manusia, pesawat, dan kapal dengan akurat.

Sinyal kemudian dikirim ke pusat kendali misi yang berada di institut luar angkasa Technion.

Klaster satelit ini dirancang untuk terbang di orbitnya dengan memanfaatkan kontrol dan komunikasi otonomos, tidak memerlukan panduan dari Bumi.

Setiap satelit berbobot sekitar 8 kg dan meliputi perangkat navigasi, sistem kontrol dan komputer, sensor, antena, serta sistem propulsi gas kripton yang unik dan inovatif.

Satelit-satelit tersebut juga dapat menghimpun energi melalui panel surya yang berfungsi sebagai sayap dan, jika diperlukan, akan mengendalikan penerbangan formasi satelit tanpa menggunakan bahan bakar, melainkan memanfaatkan tarikan udara di atmosfer.

XINHUA | ANTARA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus