Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tahun ini Indonesia melalui Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bertindak sebagai tuan rumah penyelenggaraan Asia-Pacific Regional Space Agency Forum (APRSAF) ke-29, bekerja sama dengan Pemerintah Jepang melalui Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) dan Ministry of Education, Culture, Sports, Science and Technology (MEXT). APRSAF merupakan forum tahunan keantariksaan yang dihadiri oleh seluruh negara di Asia Pasifik.
Kegiatan yang merupakan rangkaian dari Indonesia Research and Innovation atau InaRI Expo 2023 ini mengangkat tema "Accelerating Space Economies through Regional Partnership", dan diselenggarakan pada 17-23 September 2023. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kerja sama dan kolaborasi antara negara-negara di wilayah Asia Pasifik dalam bidang keantariksaan.
Selain itu juga menjadi ajang dalam mempromosikan kegiatan keantariksaan antar negara Asia Pasifik, dan membangun kerja sama yang kuat antar pemangku kepentingan, baik pemerintah, akademisi, pelaku usaha, dan masyarakat luas. Forum tahunan keantariksaan ini dihadiri oleh seluruh negara di Asia Pasifik dari berbagai kalangan, seperti pemerintah, industri/swasta, akademisi, organisasi penelitian, dan individu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengatakan, teknologi keantariksaan telah dimanfaatkan dalam berbagai sektor pembangunan, di antaranya di bidang telekomunikasi, penginderaan jauh, dan penelitian.
"Space economy dan teknologi keantariksaan ke depan diestimasi akan menjadi teknologi kunci masa depan dan berkontribusi terhadap pencapaian pembangunan berkelanjutan, salah satunya, melalui kontribusi terhadap penciptaan pendapatan nasional, peningkatan kesejahteraan masyarakat, tenaga kerja, efisiensi, peningkatan kualitas lingkungan, dan sebagainya,” kata Handoko lewat rilis Rabu, 20 September 2023.
Handoko mendorong seluruh pelaku antariksa yang hadir memanfaatkan momen terbaik ini dalam menjalin kerja sama dan membentuk kemitraan regional yang bermanfaat. "Karena antariksa tidak memiliki batasan untuk eksplorasi. Sektor antariksa juga memberikan kemungkinan yang tidak terbatas untuk pembangunan ekonomi," jelasnya.
Selain itu, harus ada kesadaran bahwa percepatan ekonomi keantariksaan membawa bahaya tersendiri yang akan menjadi faktor pembatasnya, yaitu lalu lintas antariksa. Maka kemitraan regional dapat diarahkan untuk mencari solusi atas permasalahan tersebut. Pengelolaan lalu lintas antariksa juga bisa menjadi industri tersendiri karena permintaannya yang sangat tinggi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.