Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Michigan - Para peneliti di Michigan State University, Amerika Serikat, menemukan penyebab sebuah virus baru berkembang dan berubah menjadi bentuk mematikan. Temuan ini muncul dalam jurnal Science.
Mereka menunjukkan bagaimana virus yang disebut lambda ini berevolusi untuk menemukan cara baru menyerang sel inang. Virus membutuhkan empat kali mutasi untuk mencapai bentuk yang diinginkan.
Virus lambda sebenarnya tidak berbahaya bagi manusia karena hanya menginfeksi bakteri, khususnya jenis E. coli. Namun penelitian ini menunjukkan perkembangan sifat baru virus lambda yang kompleks dan berpotensi mematikan.
Dalam penelitiannya, mahasiswa pascasarjana Michigan State University, Justin Meyer, bersama profesor mikrobiologi dan genetika molekuler, Richard Lenski, mengaku sempat terkejut atas temuan tersebut.
"Kami terkejut melihat lambda berevolusi dengan fungsi baru, yakni kemampuan menyerang dan masuk ke dalam sel inang melalui reseptor baru, dan itu terjadi begitu cepat," kata Meyer. Saat kembali menjalankan eksperimen evolusi, ujar dia, mereka melihat hal serupa terjadi berulang-ulang.
Penelitian ini mengikuti berita terbaru tentang upaya ilmuwan Amerika Serikat dan Belanda yang menghasilkan versi mematikan virus flu burung (H5N1).
Kendati saat ini masih berada dalam lima tahap mutasi dari bentuk yang menular antarmanusia, tidak mustahil virus flu burung dapat berubah secara alami menjadi bentuk mematikan dalam sekali tahap mutasi.
"Namun ada kemungkinan virus lebih memilih berevolusi secara berurutan. Mendapat satu per satu bentuk yang menguntungkan jika kondisinya memungkinkan," Meyer menambahkan.
Melalui penelitian yang dilakukan di BEACON, MSU's National Science Foundation Center for the Study of Evolution in Action, Meyer dan sejawatnya memegang peran penting dalam studi evolusi virus.
SCIENCE | AMRI MAHBUB
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini