Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Makassar - Status mahasiswa S3 program studi Manajemen Universitas Hasanuddin (Unhas) yang tak memenuhi syarat akhirnya tidak lulus. Hal itu diungkapkan oleh Rektor Unhas Jamaluddin Jompa. Meski begitu dia enggan membeberkan siapa sosok mahasiswa doktoral yang tak memenuhi syarat kelulusan itu. "Jangan cari-cari lagi siapa mahasiswa itu," ujarnya pada Jumat, 5 November 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin Abdul Rahman Kadir sebelumnya mengintervensi guru besar di fakultas tersebut untuk meluluskan mahasiswa S3 tersebut. Padahal, mahasiswa tersebut tak layak lulus karena tidak memenuhi persyaratan. Kasus itu berujung pada aksi guru besar yang mengundurkan diri karena tak terima dengan kebijakan dekan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga: Profil Abdul Rahman, Dekan FEB Unhas yang Intervensi Guru Besar Agar Luluskan Mahasiswa S3
Namun, setelah dimediasi oleh Rektor Unhas, kasus tersebut berujung damai. Sebanyak tujuh guru besar yang mengundurkan diri, menurut Jamaluddin, sudah kembali mengajar dan saling memaafkan. Adapun sebelumnya Jamal mengaku telah membuat tim verifikasi untuk mengumpulkan fakta-fakta di lapangan. Dia menyebut memang terjadi masalah internal di fakultas tersebut.
“Saya bertanggung jawab untuk menyelesaikan kasus ini karena ini adalah masalah internal kami,” tutur Jamaluddin.
Sebelumnya ada tujuh guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin mengundurkan diri dari program studi Manajemen. Guru besar yang mundurkan diri adalah Mahlia Muis, Haris Maupa, Idrus Taba, Idayanti Nusyamsi, Siti Haerani, Cevi Pahlevi, dan Muhammad Asdar.
Mahlia mengatakan alasannya mundur karena institusi itu sudah mengabaikan unsur tata kelola organisasi yang baik dan benar. Misalnya kredibel, transparansi, akuntabel, bertanggung jawab, dan adil. Kemudian norma-norma akademik, administratif, dan nilai-nilai etika moral.
Sedangkan guru besar lainnya Siti Haerani menuliskan alasan dirinya mundur lantaran diminta untuk meluluskan mahasiswa yang sama sekali tidak memenuhi syarat kelulusan. Karena mahasiswa itu tidak pernah menghadiri kelas kuliah. Padahal perkuliahan digelar secara online, tapi mahasiswa itu tidak mengerjakan tugas, tidak ikut ujian, dan tidak ada komunikasi dengan dosen.
Didit Hariyadi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.