Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Menang Kompetisi Video Sains, Remaja Ini Dihadiahi Rp 5,6 M

Remaja 17 tahun, Jeffery Chen memenangkan Breakthrough Junior Challenge, kontes video tentang fisika, matematika atau sains kehidupan

6 November 2019 | 08.27 WIB

Jeffery Chen dari Burlingame High School, California, Amerika Serikat  memenangkan Breakthrough Junior Challenge  2019 dengan video tentang partikel neutrino, partikel subatom hampir tak bermassa, yang bergerak di luar angkasa dengan kecepatan cahaya. (breakthroughjuniorchallenge.org)
Perbesar
Jeffery Chen dari Burlingame High School, California, Amerika Serikat memenangkan Breakthrough Junior Challenge 2019 dengan video tentang partikel neutrino, partikel subatom hampir tak bermassa, yang bergerak di luar angkasa dengan kecepatan cahaya. (breakthroughjuniorchallenge.org)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Remaja 17 tahun, Jeffery Chen dari Burlingame High School, California, Amerika Serikat berhasil memenangkan Breakthrough Junior Challenge tahun ini, kompetisi video internasional yang menantang anak muda usia 13 sampai 18 tahun untuk menjelaskan topik yang kompleks dari dunia fisika, matematika atau sains kehidupan.

Video Chen menjelaskan bagaimana para astronom menggunakan partikel neutrino, partikel subatom hampir tak bermassa, yang bergerak di luar angkasa dengan kecepatan cahaya. Partikel neutrino atau yang disebut partikel hantu dapat melewati planet, bintang, dan debu antarbintang, yang memungkinkan para ilmuwan untuk mengamati perjalanan mereka dan menawarkan jendela ke dalam peristiwa kosmik di luar tata surya dan di seluruh alam semesta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

<iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/9kDvE6XwIxA" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture" allowfullscreen></iframe>

Chen berhasil mendapatkan hadiah senilai US$ 400 ribu atau setara dengan Rp 5,6 miliar. “Sebagai seorang anak, saya selalu terpesona oleh pertanyaan tentang apa yang ada di luar sana. Ketika saya memilih untuk membuat video ini, saya ingin menangkap perasaan takjub dan kagum tentang betapa luasnya alam semesta,” ujar Chen, dikutip Mercury News, Senin, 4 November 2019.

Mengalahkan ribuan peserta lainnya, dari hadiah tersebut, Chen akan menerima beasiswa kuliah US$ 250 ribu (setara Rp 3,5 miliar), sementara gurunya, Heather Johnson, akan mendapatkan US$ 50 ribu (setara Rp 705 juta), dan untuk sekolahnya akan menerima US$ 100 ribu (setara Rp 1,4 miliar) untuk laboratorium sains baru.

Johnson, yang mengajar biologi dan ilmu lingkungan, menjadi pembimbing klub ilmu lingkungan yang didirikan Chen. Klub lingkungan itu sedang meneliti dengan mengajukan proposal untuk mengganti kekuatannya dengan energi terbarukan dan strategi guna mengurangi limbah.

"Dia memang memiliki kemampuan bawaan untuk mengambil sesuatu yang sangat kompleks, sehingga semua dapat mengerti dengan pemahaman, dan meningkatkan rasa ingin tahu mereka," kata Johnson. "Dia bisa melihat dan mengkomunikasikan sains."

Chen berharap laboratorium sains baru dengan batuan US$ 100 ribu itu bisa menciptakan pelung bagi Burlingame High School untuk memperluas kurikulumnya dan menjadi magnet bagi siswa yang tertarik pada sains.

"Saya ingin melihat kelas yang lebih khusus. Sekolah-sekolah lain di daerah kami memiliki ruang anatomi dan biotek, dan jika kami dapat menambahkannya ke dalam kurikulum, kami dapat menarik lebih banyak anak-anak yang tertarik sains untuk pergi ke sekolah kami," kata Chen .

Chen akan menerima hadiah pada Ahad malam, 3 November 2019. Hadiah itu diberikan oleh sebuah yayasan dengan sponsor yang mencakup Priscilla Chan dan Mark Zuckerberg dari Facebook. Hadiah itu, dijuluki "Oscar Sains," memasuki tahun kedelapan pencapaian penghargaan dalam sains.

Johnson berharap  prestasi Chen bisa membuat lebih banyak ilmuwan dan pendidik untuk menciptakan ruang bagi remaja seperti Chen. “Saya akan mendorong semua pendidik dan ilmuwan, melihat pemuda sebagai inspirasi untuk mendorong sains," kata Johnson.

MERCURY NEWS | BREAKTHROUGH JUNIOR CHALLENGE


Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

M. Khory Alfarizi

M. Khory Alfarizi

Alumnus Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat. Bergabung di Tempo pada 2018 setelah mengikuti Kursus Jurnalis Intensif di Tempo Institute. Meliput berbagai isu, mulai dari teknologi, sains, olahraga, politik hingga ekonomi. Kini fokus pada isu hukum dan kriminalitas.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus