Menguji Eksistensi Antibodi

Roche, pembuat obat yang berbasis di Swiss, meluncurkan tes antibodi SARS-CoV-2. Dikenal dengan nama Elecsys Anti-SARS-CoV-2, tes ini dapat menunjukkan apakah kekebalan tubuh seseorang terhadap virus sudah muncul atau belum. Akurasinya mencapai 99,8 persen.

Tes dilakukan dengan mengambil sampel darah dan mengujinya untuk antibodi yang akan menunjukkan paparan virus corona (Covid-19). Tes dilakukan pada platform bikinan Roche (penganalisis cobas e) yang banyak tersedia di rumah sakit dan laboratorium.

Untuk sekali tes diperlukan waktu sekitar 18 menit. Di Inggris, Kementerian Kesehatan Masyarakat telah menyetujui penggunaan kit tes tersebut. Sebelumnya, masyarakat Uni Eropa dan Amerika Serikat juga telah menyetujui pemakaian tes ini.

Banyak negara juga sedang mempertimbangkan penggunaan pengujian antibodi massal ini sebagai cara untuk mempercepat pembukaan kembali roda ekonomi yang mandek akibat kebijakan lockdown saat pandemi corona.

Tes yang dilakukan lembaga Kesehatan Masyarakat Inggris di laboratorium Porton Down ini menyimpulkan bahwa tes produk Roche tersebut mampu mendeteksi antibodi yang ditimbulkan virus. Temuan itu diumumkan pada Rabu pekan lalu.

“Ini merupakan tes yang bagus dan akan memberikan harapan baru agar kita semua terus maju. Saya pikir temuan ini sangat penting,” kata Jonathan Van-Tam, wakil kepala petugas medis pemerintah Inggris.

Tes antibodi yang juga dikenal sebagai tes serologi ini mampu menunjukkan siapa saja yang telah terinfeksi virus, meskipun belum jelas apakah keberadaan antibodi pada virus corona baru memberikan kekebalan permanen.

Tes serupa telah dikembangkan beberapa perusahaan, termasuk Abbott Laboratories yang berbasis di Amerika Serikat dan DiaSorin di Italia. Abbott dan Siemens Healthineers Jerman secara terpisah telah menyusun rencana untuk menghasilkan 20 juta kit tes atau lebih per bulan untuk pasar global mulai Juni mendatang.

ROCHE | REAUTERS | GRAPHIC NEWS | FIRMAN ATMAKUSUMA