Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INI mungkin penemuan yang tak begitu nyaman dibicarakan. Soalnya, mesin kecil ini berfungsi menghancurkan kotoran dari tubuh kita—dari air seni sampai tinja.
Namanya Zero Liquid Discharge Sewage Elimination System. Penemunya kakek gaek Namon Nassef—peneliti dengan 17 hak paten untuk berbagai teknologi ramah lingkungan.
Inovasi Nassef muncul dari gagasan sederhana. Dia melihat banyak orang lebih suka menahan hajat ketimbang menggunakan toilet di bus umum. "WC di angkutan umum sering bau karena kotoran manusia disimpan di tangki," katanya.
Bukan hanya bus, pesawat udara dan kapal pesiar menggunakan sistem penyimpanan limbah serupa. Sebuah kapal laut berpenumpang 3.000 orang, misalnya, harus membawa tangki penyimpan limbah cair berkapasitas 200 ribu galon.
Nassef lalu teringat: mesin pembakaran (combustion engine) biasanya hanya menggunakan 30-35 persen energi yang ada di dalam bahan bakar (bensin). Sisanya terbuang menjadi panas, lewat radiator atau katup pembuang (exhaust).
Dia lalu menciptakan sistem penghancur kotoran ini. Cara kerjanya sederhana: ketika seorang penumpang buang air besar di toilet angkutan umum, kotorannya mengalir ke dalam tangki pertama dalam alat ini. Di tangki itu, kotoran digiling kecil-kecil. Dari sana, limbah masuk ke tangki kedua, yang dilengkapi tiga lempengan tajam, yang mengirisnya jadi lebih mini.
Pada titik ini, sebuah pompa menyemprotkan udara bertekanan tinggi ke saluran tinja yang mengarah ke sistem pembuangan (exhaust) mesin. Hawa panas yang dihasilkan mesin otomatis menguapkan material kotoran itu ke udara, tanpa menghasilkan bau sama sekali.
Tahun ini, temuan unik Nassef terpilih sebagai salah satu inovasi terbaik versi majalah Popular Science.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo