Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka tengah menjadi perhatian publik. Pasangan Prabowo Subianto di Pilpres 2024 ini menyebut kebutuhan asam sulfat pada ibu hamil harus terpenuhi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dalam video berdurasi 14 detik yang beredar di dunia maya, Gibran terlihat menyampaikan materi di antara empat orang yang duduk. “Ketika hamil harus dicek asam sulfatnya, ya, yodiumnya terpenuhi apa enggak. Ketika anaknya lahir, apakah ASI (air susu ibu) nya terpenuhi enggak, berat badannya,” katanya dalam acara Diskusi Ekonomi Kreatif yang tidak diketahui waktu pasti penyelenggaraannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menanggapi kesalahan ucapannya dalam diskusi tersebut, Gibran pun telah meminta maaf. “Sorry, sorry, maaf, mohon dikoreksi, ya,” katanya dalam video lain. Lantas, apakah asam sulfat berbahaya bagi manusia?
Bahaya Asam Sulfat
Dilansir laman Departemen Perubahan Iklim, Energi, Lingkungan, dan Air (DCEEW) Pemerintah Australia, asam sulfat merupakan bahan kimia industri yang mudah dijumpai dengan volume terbesar di dunia. Asam sulfat memiliki beberapa penyebutan, antara lain minyak coklat vitriol, belerang, kabut asam, hidrogen sulfat, asam sulfur, asam sulfin dan asam baterai.
Asam sulfat mempunyai ciri fisik berbentuk cairan bening berminyak dan tidak berwarna. Senyawa itu bersifat sangat reaktif dan korosif. Asam sulfat larut dalam air dan etil alkohol serta dengan memiliki kekuatan reaktivitas, sehingga mampu membakar bahan organik.
Asam sulfat bisa masuk ke dalam tubuh manusia melalui kontaminasi udara yang dihirup. Meskipun tidak terserap melalui kulit, kontak dengan kulit dapat menyebabkan luka bakar serius.
Paparan kabut asam sulfur dapat mengiritasi mata, tenggorokan, hidung dan paru-paru. Dengan kadar tinggi, dapat menyebabkan penumpukan cairan atau edema di paru-paru. Paparan yang berulang dapat mengakibatkan kerusakan permanen pada gigi dan paru-paru.
Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) mengklasifikasikan paparan kabut hidrogen sulfat di tempat kerja sebagai sumber penyebab kanker atau karsinogenik bagi manusia. Selain berpotensi merugikan pekerja, asam sulfat juga bisa berimbas pada konsumen yang menggunakan produk pembersih atau aki mobil.
Safe Work Australia menetapkan standar paparan asam sulfat di industri rata-rata tertimbang waktu (TWA) maksimal 8 jam sebesar 1 miligram per meter kubik. Sedangkan batas paparan jangka pendek yang diperbolehkan maksimum (STEL) sebesar 3 miligram per meter kubik.
Manfaat Asam Sulfat
Selain berbahaya bagi kesehatan manusia, asam sulfat bermanfaat dan berguna untuk beberapa bidang industri. Kegunaan utamanya adalah sebagai salah satu bahan produksi pupuk fosfat.
Tak hanya itu, asam sulfat kerap kali digunakan untuk membuat bahan peledak, bahan kimia lainnya, pewarna lem, pengawet kayu, dan baterai mobil. Asam sulfat juga dipakai untuk memurnikan minyak bumi, pengawetan logam, peleburan tembaga, pelapisan listrik, produksi logam, serta pembuatan rayon dan film.
MELYNDA DWI PUSPITA