Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Riset: Lebih Aman Naik Bus Kota dari Mobil Pribadi dan Sepeda

Menurut riset terbaru dari ilmuwan Kanada, menumpang bus jauh lebih aman ketimbang mengendarai mobil ke tempat tujuan.

24 Juli 2018 | 06.30 WIB

Bus TransJakarta melintas di kawasan Sudirman, Jakarta, Minggu (26/2). TransJakarta memberikan Sehari Gratis Naik Busway yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah penumpang TransJakarta pada Sabtu-Minggu. TEMPO/Subekti
Perbesar
Bus TransJakarta melintas di kawasan Sudirman, Jakarta, Minggu (26/2). TransJakarta memberikan Sehari Gratis Naik Busway yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah penumpang TransJakarta pada Sabtu-Minggu. TEMPO/Subekti

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Montreal - Menurut riset terbaru dari Institut Penelitian Kesehatan Masyarakat Université de Montréal Kanada, menumpang bus jauh lebih aman ketimbang mengendarai mobil ke tempat tujuan. Menurut hasil penelitian yang telah diterbitkan dalam Journal of Urban Health, dua pekan lalu, naik bus juga memberikan rasa lebih aman bagi pengendara sepeda dan pejalan kaki yang bepergian di sepanjang rute yang sama.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penelitian ini mengamati risiko cedera di sepanjang 10 rute bus tersibuk di Pulau Montreal. Hasilnya, mereka menunjukkan bahwa risikonya empat kali lebih besar bagi pengguna mobil dibanding penumpang bus.

Selain melihat rute tertentu, penelitian ini adalah yang pertama untuk membandingkan efek penggunaan mobil dan bus pada keselamatan pejalan kaki dan pengendara sepeda. Per kilometer perjalanan, perjalanan mobil dikaitkan dengan lebih banyak cedera pejalan kaki (empat kali lebih), cedera sepeda (lima kali lebih), serta cedera fatal dan parah (lima kali lebih) dibandingkan dengan perjalanan bus.

Ada 28 kali lebih banyak orang yang terluka parah di dalam mobil (278 lebih dari 10 tahun, termasuk 19 kematian) dibanding penumpang bus (10 luka berat, tidak ada korban jiwa). Empat puluh dua pejalan kaki dan tiga pengendara sepeda tewas oleh mobil dibandingkan dengan empat pejalan kaki dan nol pengendara sepeda dengan bus.

Lantas, mengapa perjalanan bus lebih aman? Pertama, pengemudi terlatih secara profesional. Kedua, mereka berkendara lebih lambat daripada mobil. Ketiga, bus melakukan perjalanan sepanjang rute yang ditentukan dan biasa berada di jalur yang benar, yang membuatnya lebih bisa diprediksi dalam lalu lintas.

Keempat, bus yang jauh lebih sedikit daripada mobil diperlukan untuk mengangkut orang yang berjumlah sama. Karena itu, menurut penelitian ini, pengalihan ke arah angkutan umum akan membantu mengurangi jumlah cedera.

Periode penelitian yang diteliti yakni sejak 2001 hingga 2010. Dalam periode itu diperkirakan bahwa perjalanan bus sepanjang 10 rute ini menyelamatkan 1.805 penumpang kendaraan, 156 pesepeda, dan 476 pejalan kaki dari cedera.

"Hal mendasar adalah pejalan kaki, pengendara sepeda, dan penghuni kendaraan bermotor sebagian besar terluka di mana kecepatannya paling tinggi dan di mana terdapat banyak kendaraan, di arteri utama," kata penulis utama penelitian ini, Patrick Morency. "Solusinya? Struktur permanen untuk mengurangi kecepatan dan angkutan umum," kata Morency, yang juga menjadi asisten profesor klinis di IRSPUM dan bekerja di Departemen Kesehatan Publik Montreal.

Dibantu oleh rekan-rekan dan bersama orang lain di Réseau de Transport Métropolitain (RTM) serta Sociéte de transport de Montréal (STM), Morency melihat data tabrakan dan cedera pada hari kerja yang disusun dalam laporan polisi ke dewan asuransi mobil Quebec, SAAQ, antara 2001 dan 2010. Selama periode itu, perjalanan mobil di 10 rute menyumbang empat kali lebih banyak kilometer penumpang per tahun daripada perjalanan bus: 1,3 miliar versus 257 juta.

Perjalanan mobil sebenarnya jauh lebih tinggi karena data mencakup semua kendaraan dan tidak membedakan mobil dari truk dan bus besar. "Meskipun data kecelakaan lebih baru, hingga 2016 sudah tersedia, tapi tidak tepat data lalu lintas untuk rute yang diteliti, sehingga penelitian saat ini harus dibatasi pada 2001-2010," ujar Morency.

Saat ini Morency bersama dengan Jillian Strauss dan Catherine Morency (Polytechnique Montréal) meneliti kompilasi angka tidak hanya untuk 10 rute tersibuk, tapi juga untuk wilayah metropolitan Montreal. Morency juga telah mempresentasikan studi terbarunya ini kepada pejabat transit Montreal. "Kami berharap mereka akan menggunakan analisis dalam kampanye informasi publik yang menggembar-gemborkan bukan hanya penghematan, tapi juga keamanan bepergian dengan bus."

Masih memilih bepergian dengan membawa kendaraan sendiri? Lebih baik, pikir-pikir lagi.

Simak riset terbaru lainnya hanya di kanal Tekno Tempo.co.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus