Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Unpad Bicara Lebih-Kurang Masuk PTN Hanya dengan Tes Skolastik

Penetapan tes skolastik saja harus membawa perubahan paradigma di sekolah-sekolah. Diakui kalau model tes yang sekarang membawa bahaya.

18 September 2022 | 10.30 WIB

Ilustrasi UTBK (ujian tulis berbasis komputer). TEMPO/Tony hartawan
Perbesar
Ilustrasi UTBK (ujian tulis berbasis komputer). TEMPO/Tony hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ujian Tulis Berbasis Komputer 2023 untuk seleksi penerimaan mahasiswa baru perguruan tinggi negeri hanya akan diisi tes skolastik peserta. Menurut Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Padjadjaran Arief S. Kartasasmita, ada kelebihan dan kekurangan dari model seleksi yang baru ditetapkan Menteri Pendidikan Kebudayaan dan Ristek Nadiem Makarim tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Kelebihannya adalah calon mahasiswa akan terseleksi berdasarkan potensi mereka yang sesungguhnya. “Tidak terbatas hanya mata pelajaran-mata pelajaran tertentu,” ujar Arief kepada Tempo.co, Sabtu 17 September 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adapun kekurangannya, menurut Arief, waktu adaptasi calon mahasiswa pada program studi pilihannya akan lebih lambat dibandingkan mahasiswa yang diseleksi juga dengan tes potensi atau kemampuan akademik. Meski begitu dia menambakan keyakinannya, "Mereka sebetulnya anak-anak yang pintar. Jadi diberikan waktu sebentar saja mereka pasti bisa menyusul."

Sementara, dari dari data yang dimiliki Unpad, Arief menuturkan, tidak terlalu berbeda antara mahasiswa yang lulus tes potensi skolastik saja dari jalur Seleksi Mandiri, dengan mahasiswa hasil seleksi dengan tes potensi skolastik dan akademik di jalur UTBK. Unpad menggunakan tes potensi skolastik untuk Seleksi Mandiri selain dari hasil UTBK SBMPTN. 

Arief menjelaskan, tes skolastik bertujuan untuk melihat potensi calon mahasiswa. “Lebih ke arah semacam psikotes begitu, jadi (jawabannya) bukan masalah benar atau salah,” kata dia.

Jawaban peserta akan mengarah ke potensi tertentu yang kuat. Arief berharap sekolah-sekolah menengah atas sederajat bisa membentuk kemampuan siswanya agar hasil tes potensi skolastik mereka bagus.

Sekolah, menurut Arief, kini harus sudah mulai mengubah paradigmanya. Bukan lagi untuk mengajari anak-anak menembus Ujian Tulis Berbasis Komputer. “Kan bahaya orang bukan belajar Kimia tapi belajar menjawab soal Kimia, beda itu,” ujarnya sambil menambahkan, "Siswa diajari rumus-rumus dengan cara cepat, seperti juga pada Matematika, tanpa mereka tahu apa maksud dan konsepnya."

Dalam ketetapan terbarunya, Kemendikbudristek di bawah Menteri Nadiem Makarim menginginkan seleksi nasional penerimaan mahasiswa baru program diploma tiga, diploma empat atau sarjana terapan, dan sarjana, berdasarkan tes terstandar berbasis komputer yang akan mengukur potensi kognitif, penalaran matematika, literasi dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

Adapun seleksi nasional berdasarkan prestasi meliputi prestasi akademik juga nonakademik, berdasarkan rata-rata nilai rapor dari seluruh mata pelajaran, juga pelajaran tertentu sesuai jurusan kuliah yang dituju, portofolio, dan prestasi.

Sementara seleksi mandiri oleh perguruan tinggi negeri dilakukan berdasarkan seleksi akademis dan dilarang dikaitkan dengan tujuan komersial. Tes seleksinya bisa dilakukan mandiri, bekerja sama dalam konsorsium perguruan tinggi, memanfaatkan nilai dari hasil tes seleksi nasional, atau metode lain yang diperlukan.


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Anwar Siswadi (Kontributor)

Anwar Siswadi (Kontributor)

Kontributor Tempo di Bandung

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus