Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
KOMBINASI obat yang dihasilkan peneliti Universitas Airlangga, Surabaya, dengan dukungan Badan Intelijen Negara (BIN) dan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat resmi disampaikan kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM), Rabu, 19 Agustus lalu. "Kalau nanti dievaluasi ada yang kurang, akan kami perbaiki," kata Rektor Universitas Airlangga Mohammad Nasih dalam wawancara via telepon dengan Abdul Manan, wartawan Tempo, Kamis, 20 Agustus lalu. Ia menjelaskan ide awal pembuatan kombinasi obat ini serta keterlibatan BIN dan militer, juga kontroversinya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo