Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Eks gelandang Arsenal, Jack Wilshere, menceritakan bagaimana anaknya mendapatkan perisakan di sekolah karena dirinya kini tak bermain untuk klub mana pun. Dia pun menyatakan tak bisa menjawab pertanyaan anaknya soal masa depannya di lapangan hijau.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wilshere saat ini memang tak memiliki klub setelah Bournemouth memutuskan kontraknya pada akhir musim lalu. Pada bursa transfer musim panas ini, dia pun belum mendapatkan tawaran dari klub mana pun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam wawancara dengan media The Athletic, Wilshere menyatakan bahwa kondisi itu berpengaruh kepada kehidupan anak-anaknya, terutama anak tertuanya, Archie. Dia bahkan harus melakukan pertemuan di sekolah Archie setelah seorang temannya mengolok-olok anaknya dengan menyebut nama si ayah "Jack Wheelchair" (Jack kursi roda).
"Mereka memiliki teman di sekolah dan anda tahu seperti apa anak kecil, mereka bisa cukup brutal," kata Wilshere.
"'Kenapa ayah kami tidak bekerja? Apakah dia tak cukup bagus? Apa dia tak cukup bagus bermain bola?' ya, itu sulit," kata Wilshere menirukan pertanyaan teman-teman Archie di sekolahnya.
Wilshere menyatakan kesulitan menjawab pertanyaan anaknya soal kenapa dia kini tak bermain untuk klub mana pun. Dia menyatakan Archie bahkan sempat menanyakan kenapa dia tak bermain di luar negeri.
"Anak-anak saya sudah di usia yang bisa mengerti. Apalagi Archie sudah berusia sembilan tahun. Dia berbicara kepada saya dan bertanya 'Bagaimana dengan MLS? (Liga Amerika Serikat)' atau 'Mengapa Anda tidak bermain di LaLiga (Liga Spanyol)?" kata Wilshere.
"Dia mencintai sepak bola, Dia tahu segalanya tentang sepak bola, sehingga sulit menjelaskan kepadanya. Dia akan berkata kepada saya 'kenapa tidak ada klub yang menginginkanmu?' Saya tidak tahu, tapi bagaimana menjelaskan itu kepadanya."
Pesepakbola berusia 29 tahun itu menyatakan dirinya siap jika mendapatkan tawaran bermain di luar negeri. Menurut dia, hal itu akan sangat baik untuknya dan keluarganya.
"Saya sudah mengatakan sebelumnya bahwa saya siap bermain di luar negeri. Bahkan, saya mungkin ingin bermain di luar negeri. Saya ingin mencoba sesuatu yang berbeda. Saya kira itu akan bagus untuk saya, untuk hidup saya dan juga keluarga saya," kata dia.
"Mendapatkan awalan yang baru di suatu tempat di mana orang, klub, suporter tak berpikir, 'Oh, itu Jack Wilsher. Dia akan mendapat cedera hari ini', atau, 'Dia hanya akan bermain lima pertandingan dan itu saja...investasi yang mubazir'."
Jack Wilshere merupakan salah satu pemain binaan akademi Arsenal yang kemudian karirnya berantakan. Dia sempat dianggap sebagai salah satu pemain muda paling berbakat Inggris saat pertama kali mendapatkan promosi ke tim senior The Gunners pada 2008.
Dia bahkan sempat tercatat sebagai pemain paling muda dalam sejarah Arsenal yang bermain di skuad senior saat itu. Semusim berselang dia dipinjamkan ke Bolton Wanderers.
Malapetaka datang pada awal musim 2015-2016. Wilshere mengalami patah tulang kaki kiri saat menjalani latihan pra musim. Dia sempat absen selama 10 bulan sebelum akhirnya bergabung bersama rekan-rekannya.
Pada musim berikutnya, Wilshere memutuskan untuk hengkang ke Bournemouth sebagai pemain pinjaman. Di sana, kaki kirinya kembali mengalami masalah. Tulang kaki kiri Wilshere disebut retak setelah berbenturan dengan Harry Kane pada laga kontra Tottenham Hotspur di White Hart Lane pada April 2017.
Kepergian Manajer Arsene Wenger pada akhir musim itu membuat Wilshere pun memilih angkat koper dari Emirates Stadium. Dia bergabung dengan West Ham pada bursa transfer musim panas 2018 dan menandatangani kontrak berdurasi tiga tahun.
Akan tetapi The Hammers memutuskan kontraknya pada Oktober 2020 karena Wilshere lebih banyak menghabiskan waktu di ruang perawatan ketimbang di lapangan. Januari lalu, Bournemouth memberikannya kesempatan bermain selama setengah musim sebelum akhirnya melepasnya pada akhir musim.
Kini Jack Wilshere disebut tak mendapatkan satu pun tawaran dari klub Liga Inggris. Gelandang serba bisa yang sempat digadang-gadang sebagai pengganti Steven Gerard dan Frank Lampard di Timnas Inggris itu pun hanya memiliki waktu kurang dari sepekan sebelum bursa transfer musim panas tutup pada 31 Agustus mendatang.
THE SUN