Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bagi pecinta sepak bola saat ini, nama mantan bintang Persik Kediri, Musikan, mungkin kurang dikenal. Namanya tenggelam oleh nama-nama tenar baru seperti Marko Simic atau Ezechiel N'Douassel.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, bagi penikmat Liga Indonesia era 2000-an, khususnya pendukung Persik Kediri, nama Musikan bagaikan dewa yang mungkin sampai sekarang masih terus diagung-agungkan. Mantan pemain yang dulunya berposisi sebagai striker ini memang menjadi ikon serta legenda Persik sekaligus kebanggaan Kota Kediri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sedikit mengulas tentang kedigdayaan Musikan di Liga Indonesia 2003, tepatnya saat ia diduetkan dengan Bamidelle Frank Bob Manuel sebagai ujung tombak Persik Kediri. Duet Musikan-Bamidelle di Liga Indonesia 2003 menjadi ancaman besar bagi para pemain belakang lawan. Total dari 72 gol yang dicetak Persik kala itu, 69 persen di antaranya dilesakkan oleh kedua penyerang ini.
Kegemilangan Musikan-Bob akhirnya membawa Macan Putih duduk di singgasana tertinggi Liga Indonesia. Tak cuma itu, Musikan pun berhasil menyabet gelar pemain terbaik Liga Indonesia 2003 dengan mencetak 21 gol.
Ia mampu melewati sejumlah nama tenar pada saat itu, seperti Oscar Aravena yang menjadi top skor dengan koleksi 31 gol, Cristian Gonzales, bahkan Ilham Jayakesuma berhasil disingkirkannya pada penghargaan itu.
Kini setelah 16 tahun setelah membawa Persik Kediri meraih gelar juara Liga Indonesia, apa kabar Musikan?
Jika biasanya para mantan pesepakbola yang telah gantung sepatu akan beralih profesi sebagai pelatih klub, namun hal berbeda justru menimpa Musikan. Setelah memutuskan gantung sepatu, Pemkot Kediri ternyata mengangkat musikan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) karena prestasi sebelumnya yang mampu mengharumkan nama Kediri di kancah sepak bola Tanah Air.
Namun meski telah diangkat PNS, hobinya dalam bermain bola tampak sulit dipisahkan. Ia pun mengambil waktu untuk melatih anak-anak SMPN 2 Kediri dalam mengolah kulit bundar. "Alhamdulillah baik. Pagi saya kerja di dinas PU Kota Kediri, sedangkan sorenya melatih SMPN 2 Kota Kediri Football Class" kata Musikan kepada Indosport, Ahad, 30 Juni 2019.
Soal Persik yang kini tengah berjuang di Liga 2, Musikan pun turut memberikan doa agar tim kebanggaan warga Kediri serta klub yang berhasil membesarkan namanya segera bangkit. "Semoga bisa berjaya seperti dulu," kata dia.
Satu hal yang menarik dari sosok Musikan, yakni sikap legowo yang selalu ia tampilkan saat diwawancara. Masih diingat ketika Musikan yang tampil begitu impresif bersama Persik, ternyata tidak dipanggil timnas asuhan Peter withe di ajang Piala Tiger 2004.
Dari setiap pertanyaan wartawan yang menanyakan perasaannya saat gagal masuk Timnas, Musikan hanya menjawab santai dan selalu memberi jawaban sama "Jalani saja, hidup ini seperti air mengalir. Semua rezeki sudah ada yang mengatur," begitulah kata sang legenda hidup Persik Kediri itu.
INDOSPORT