Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Klub La Liga Spanyol, Barcelona, memiliki semboyan “quelcom mes que un club de futbol” yang artinya sesuatu yang lebih dari sebuah klub sepak bola. Semboyan itu terasa mengena menggambarkan kondisi klub itu saat ini, sayangnya tidak dalam makna positif.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketika mereka mau mengawali kiprahnya dalam La Liga Spanyol musim kompetisi 2020-2021, dengan menjamu Villarreal di Stadion Camp Nou, malam ini, urusan politik terus mencuat. Curahan hati Lionel Messi soal Luis Suarez muncul ke permukaan dan mau tak mau dikaitkan dengan tarik menarik kekuasan di klub itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Josep Maria Bartomeu tengah menghadapi ancaman pemakzulan sebagai presiden Barcelona. Pengajuan mosi tak percaya sudah dilakukan setelah jumlah tanda tangan untuk mendukung petisi itu tercapai.
Mosi itu muncul ketika Bartomeu sudah akan turun jabatan pada tahun depan. Ini adalah periode kepemimpinan lima tahunnya yang kedua sehingga tak mungkin mencalonkan diri lagi. Tapi, para penantangnya sepertinya sudah geregetan dan tak sabar.
Bartomeu dianggap jadi cela di Barcelona. Setelah klub itu digilas Bayern Munich 8-2 pada babak perempat final Liga Champions Eropa 2019-2020 perubahan sudah dilakukan Sang Presiden. Quique Setien digantikan Ronald Koeman.
Tapi, urusan membangun kembali kekuatan Blaugrana dinilai tetap tak lagi jelas. Ada drama Lionel Messi mau minta pindah dari Barcelona selama kurang-lebih dari 15 hari. Ia akhirnya bertahan, tapi rasa kecewa jelas masih mengganjal di hatinya.
Perasaan itu tercermin ketika dia mengucapkan salam perpisahan buat sahabatnnya, Luis Suarez, yang dijual Barcelona ke Atletico Madrid.
Sejak awal kedatangannya, Ronald Koeman memang sudah menegaskan bahwa Luis Suarez tak lagi diprioritaskan dan dipersilahkan mencari klub baru. Pemain Uruguay itu sempat dikaitkan dengan Juventus, tapi akhirnya berlabuh di Atletico.
Lionel Messi tak senang dengan cara Barcelona melepas Luis Suarez. Ia mengungkapkannya kepada publik melalui jejaring media sosial, Instagram.
“Anda pantas pergi seperti apa yang di diri anda selama ini: salah satu pemain terpenting dalam sejarah klub ini, memenangi berbagai hal sebagai tim dan perorangan. Tidak untuk mereka yang menendang anda seperti yang mereka lakukan. Tapi, kenyataan ini tidak lagi mengejutkan saya,” tulis Lionel Messi.
Cukup manusiawi bahwa Lionel Messi mencurahkan perasaannya ditinggal sahabat dekatnya di Barcelona. Tapi, kritik kepada rezim kepengurusan Barcelona saat ini menandakan bahwa masalah belum benar-benar selesai di klub itu.
Kini, banyak yang dinantikan suporter dan penggemar Barcelona. Apa yang sebenarnya dikejar Lionel Messi dengan pernyataan terakhir itu? Apakah ia bisa tetap berfokus dipercayai lagi sebagai kapten Barcelona oleh Ronald Koeman? Apakah ia berkepentingan terhadap pemakzulan Josep Maria Bartomeu dan persiapan kampanye pemilihan presiden FC Barcelona? Terakhir, dan benarkah hubungan Lionel Messi dengan Ronald Koeman sebagai pelatih belum padu?
Jawabannya belum terungkap. Hari-hari berikutnya di Barcelona mungkin akan menguaknya pelan-pelan. Yang pasti, masih akan banyak drama yang layak dinantikan.