Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sepakbola

Cerita Saddil Ramdani yang Meradang setelah Tampilannya di Timnas Indonesia Dikritik Netizen

Saddil Ramdani tengah menjadi sorotan. Pemain Timnas Indonesia itu dikritik netizen dan memberi tanggapan yang cenderung emosional.

30 Juni 2023 | 14.11 WIB

Saddil Ramdani. (Instgram/@fknovipazar_official)
Perbesar
Saddil Ramdani. (Instgram/@fknovipazar_official)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Saddil Ramdani tengah menjadi sorotan. Pemain Timnas Indonesia itu memberi tanggapan yang emosional dan cenderung kasar setelah dikritik netizen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ia kemudian menyadari kesalahannya, menutup aksis ke postingannya itu dan menurunkan unggahan baru yang bernada lebih dewasa dan bijaksana. Namun, kritik netizen tetap mengalir dalam unggahan barunya tersebut.

Duduk Perkaranya

Saddil Ramdani menjadi bintang untuk klubnya, Sabah FC, saat tampil di Liga Super Malaysia awal pekan ini. Ia membantu timnya menang 3-0 atas Kelantan United di Stadion Sultan Mohammad IV, Senin malam, 26 Juni 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saddil berperan dalam ketiga gol Sabah FC itu. Ia mencetak satu gol dan memberikan dua assist. Dengan torehan tersebut, Saddil sudah bermain 10 kali bersama Sabah FC di Liga Super Malaysia musim ini. Ia mencetak lima gol dan menyumbang empat assist.

Performa di klub itu mengundang sejumlah pujian. Tapi, tak sedikit pula netizen yang menjadikannya sebagai amunisi untuk mengkritik tampilan Saddil saat membela Timnas Indonesia. Beberapa warganet menyebut Saddil kurang berkontribusi, cenderung melempem, dan terlalu suka menggocek.

Kritikan netizen itu tak lepas dari tampilan Saddil saat memperkuat Timnas Indonesia di FIFA Matchday Juni 2023, saat melawan Timnas Palestina dan Timnas Argentina. Ia kala itu hanya tampil selama 19 menit.

Reaksi Emosional Saddil Ramdani

Saddil Ramdani kemudian menanggapi kritikan itu lewat unggahan di instagram story. Ia menumpahkan perasaannya dalam rangkaian kalimat yang cukup panjang.

"Hello sebenarnya gw gak mau balas komen yang selalu ingin menjatuhkan mental gw. Tapi hari ini gw sedikit ada pembelaan buat diri gw sendiri. Kenapa?"

"Karena kalian tidak melihat dari situasi yang saya alami dan teman-teman lainnya di timnas. Jadi gini kenapa sih kalian bandingin gw di timnas sama di klub beda?"

"Yaaa Beda lah, emang gw sebagai pemain butuh namanya jam terbang dan kebebasan untuk bermain. Apakah di timnas kami diberika itu? Tidak sama sekali! Kalian hanya melihat dari sudut yang tidak masuk akal."

Ia kemudian menyoroti kiritik netizen yang hanya menyebutnya minim menit bermain, bermain melempem, main asal-asalan, dan terlalu banyak menggocek. Baginya itu merupakan kritik yang tidak membangun dan membuat pemain semakin gelisih. Ia meminta pengkritiknya mengubah pola pikir dan memhami posisi pemain seperti dirinya.

"Ingat kami pemain butuh jam terbang lebih dan yang penuh untuk bisa menyesauikan dengan team maupun meningkatkan mental."

"Dan yang terakhir kalian bilan bermain di liga Malaysia itu biasa saja? Hahah. Sudah berapa orang pulang dan gk sanggup main disini karena tekanan dan tuntutan segala macam, kalau kalian tak percaya silahkan coba saja dan saya berharap bisa ada pemain lagi main di sini." 

Saddil mengaku membutuhkan waktu tiga tahun untuk menyesaikan diri dan agar bisa klop dengan tim, pelatih, dan manajemen tim.

"Gw bukan siapa-siapa di sini paham? Gw tidak memiliki agen untuk diskusi di sini tapi gw bersyukur memiliki coach @kurniawanqana yang membukakan jalan agar gw tetap bekerja keras sehingga gw diberi jam terbang lebih maupun kerja lebih extra di sini untuk membantu team bukan untuk diri gw sendiri," tulis dia.

Saddil melanjutkan mencurahkan kekesalannya dengan sesekali melontarkan kata makian untuk pengkritiknya yang disebutnya hanya membuat mental pemain selalu jatuh. Ia bahkan mengajar para pengkritiknya bertemu langsung.

Dalam unggahan keduanya di instaram story, Saddil juga menyebut netizen seperti malaikat. "Ingat ya teman-teman netizen yang seperti malaikat. Berdirilah di atas kaki kalian apa pun badai yang terjadi dalam kehidupan."

Selanjutnya: Bikin Postingan Sejuk, Tetap Dikritik

Akses Ditutup, Bikin Ungguhan Dewasa

Setelah Instagram Story tersebut menajdi viral, Saddil Ramdani kemudian menutup akses sana. Semua Instagram Story miliknya tak bisa dibuka.

Saddil kemudian membuat postingan biasa di akun instgramnya. "Terima kasih kritikan yang luar biasa untuk saya," tulis dia.

"Saya yakin berarti suporter Garuda sayang dengan saya. Ke depan, saya akan bekerja keras di klub dan memberikan performa terbaik agar saya bisa mendapatkan kesempatan bermain untuk Timnas Indonesia di masa mendatang. Minta doanya, terima kasih semua.

Postingan yang bernada lebih sejuk ini masih tetap diserbu netizen dengan komentar-komentar negatif.

"Sekelas pemain top dunia kalo di kritik di jadikan pelajaran dan motivasi agar menjadi lebih baik kedepannya, ini baru main di liga sebrang udah kaya pemain kelas atas gaya nya emg cocok nya lo main tarkam aja," tulis @Afrizal.teuku.31 di kolom komentar postingan tersebut.

Netizen dengan akun @Jonesgabut33 bahkan berkomentar pendek,"Mohon dipercepat pindah negaranya." Sedangkan pemakai akun @baju_baru_alhamdulilah menulis, "Cie mulai takut ga dipanggil timnas lgi, captionnya mulai menjilat, KOCAK."

Selanjutnya: Mengenal sosok Saddil Ramdani

Siapakah Saddil Ramdani?

Saddil Ramdani, yang kini berusia 24 tahun, lahir di Raha, Muna, Sulawesi Selatan. Ia merupakan pemain yang biasa menempati posisi penyerang sayap.

Di Indonesia, Saddil Ramdani pernah memperkuat Persela Lamongan dan Bhayangkara FC. Sejak 2021 ia bermain dengan Sabah FA di Liga Malaysia. Ia sudah tampil 52 kali dengan menyumbang 13 gol dan 14 assist buat klub itu.

Saddil Ramdani langganan bermain di timnas kelompok umur, termasuk U-19 dan U-23. Di Timnas Indonesia senior ia melakukan debut pada 21 Maret 2017. Hingga kini ia sudah tampil 22 kali dan menyumbang satu gol.

INSTAGRAM | TRANSFERMARKT

Pilihan Editor: Ranking FIFA Terkini: Indonesia Turun Satu Peringkat

Nurdin Saleh

Nurdin Saleh

Bergabung dengan Tempo sejak 2000. Kini bertugas di Desk Jeda, menulis soal isu-isu olahraga dan gaya hidup. Pernah menjadi juri untuk penghargaan pemain sepak bola terbaik dunia Ballon d'Or.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus