Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Liga Indonesia

Dugaan Rasisme saat Persikota vs Belitong FC, Prilly Latuconsina Ikut Bersuara

Isu rasisme sempat mengemuka seusai pertandingan Persikota Tangerang melawan Belitong FC pada Rabu, 23 Februari. Si Bayi Ajaib membantah.

26 Februari 2022 | 10.20 WIB

Pelatih Persikota, Sahala Saragih dan Prilly Latuconsina, artis yang resmi menjadi pemilik klub juara Liga 3 Banten 2021. Media Persikota
Perbesar
Pelatih Persikota, Sahala Saragih dan Prilly Latuconsina, artis yang resmi menjadi pemilik klub juara Liga 3 Banten 2021. Media Persikota

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Isu tentang rasisme sempat mengemuka seusai pertandingan antara Persikota Tangerang melawan Belitong FC pada Rabu, 23 Februari 2022. Pelatih Belitong FC, Ardiles Rumbiak, dalam konferensi pers pascalaga, mengungkapkan kekecewaannya terhadap tindakan rasisme yang dilakukan suporter Persikota di tribune penonton.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Saat itu, Ardiles mendengar sorakan yang menirukan suara monyet dari tribune penonton. Ia sangat marah dengan hal itu dan meminta semua pihak menghentikan tindakan rasisme di sepak bola.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saya dengan pemain saya Rivaldo Wally, kami berdua orang Papua. Saya sangat kecewa dengan pendukung dan pemain Persikota karena saya dengar mereka bikin suara semacam suara monyet," kata Ardiles.

Ia meneruskan, "Ini tindakan rasisme. Minta maaf, kami juga orang Indonesia, bukan Papua saja. Jadi tolong dihargai, rambut kami keriting, kulit kami hitam tapi kami juga Indonesia. Mudah-mudahan hal ini tak jadi masalah nasional karena saya sangat kecewa, keluarga saya juga sangat kecewa, terutama kami orang Papua."

Setelah pernyataan Ardiles Rumbiak tersebut ramai, manajemen Persikota Tangerang membantah adanya tindakan rasisme dalam pertandingan tersebut. Menurut manajemen Persikota, pertandingan digelar tertutup tanpa dihadiri suporter. Sebab itulah, klub menilai anggapan tindakan rasisme yang dilakukan suporter tidak benar.

"Kami menyatakan bahwa tidak ada kalimat ucapan/umpatan yang merendahkan ditujukan kepada pemain maupun pelatih asal Papua. Tidak ada satu pun kata ‘monyet’ atau hinaan yang menyerupai suara monyet yang ditujukan kepada saudara kami yang berasal dari Papua," tulis Persikota melalui akun Instagramnya.

Adapun pemilik tim Persikota Tangerang, Prilly Latuconsina, juga ikut menanggapi isu rasisme yang melibatkan klubnya. Ia mengaku akan sangat marah besar apabila tim dan suporter klub berjuluk Si Bayi Ajaib itu bertindak rasis kepada siapa pun.

"Saya sebagai pemilik Persikota yang asli berdarah Timur menentang keras segala bentuk rasisme!" tulis pernyataan Prilly Latuconsina. "Kalau memang itu benar adanya, saya akan menjadi orang pertama yang marah! Tapi tidak ada sedikit pun terdengar tindakan rasisme."

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus