Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Turnamen Piala Dunia 2022 akan menampilkan persaingan menarik di Grup A. Pertanyaan besar dari grup ini adalah: bisakah Belanda menjaga nama besarnya dan menjadi juara grup serta mampukan Qatar yang lolos tanpa keringat --karena jadi tuan rumah--bersaing?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Timnas Belanda yang menempati peringkat kelima dunia menjadi tim unggulan digrup ini. Mereka diprediksi akan melenggang mulus dari fase penyisihan sebagai juara Grup A.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Belanda juga akan tampil sebagai pujaan banyak penggemar di dunia. Skuad Tim Oranje lebih akrab di telinga penggemar sepak bola kebanyakan dibandingkan mereka yang memperkuat Senegal, Ekuador, dan Qatar.
Lolos sebagai jawara Grup G fase kualifikasi zona Eropa --sekali kalah, tujuh kali menang, dua kali seri--Belanda akan berusaha menebus kegagalan pada 2018, saat mereka tak lolos ke putaran final.
Rekam jejak sebelumnya, kian menambah reputasi mereka sebagai unggulan. Tim Oranje pernah tiga kali menjadi runner-up, pada 1974, 1978, dan 2010.
Materi pemain juga membuat mereka setingkat di atas lawannya. Virgil van Dijk, Frenkie de Jong, dan Memphis Depay jelas berharap bisa menemukan performa terbaik mereka di Qatar, ketimbang penampilan yang relatif mengecewakan di paruh awal musim 2022-23 bersama klub masing-masing. Sedangkan Cody Gakpo berpotensi membuat dirinya makin diburu klub-klub besar Eropa apabila tampil gemilang bersama Belanda di Qatar.
Timnas Senegal boleh dibilang menjadi tim yang berpotensi menghadirkan tantangan terbesar bagi Belanda di Grup A. Pasukan Singa Teranga ini memperoleh tiket putaran final Piala Dunia 2022 setelah memenangi babak ketiga kualifikasi zona Afrika, setelah mereka mengalahkan Mesir lewat adu penalti, lawan yang sama saat Senegal menjuarai Piala Afrika 2021.
Ini akan menjadi penampilan ketiga Senegal di Piala Dunia. Tim besutan Aliou Cisse jelas berharap bisa mengulangi penampilan sang pelatih yang dua dekade silam mengapteni tim yang mampu menciptakan kejutan mencapai perempat final Piala Dunia 2002.
Lalu, ada Timnas Qatar. Terlepas dari sorotan yang dihadapi di luar lapangan terkait penyelenggaraan Piala Dunia 2022, sang tuan rumah akan menjalani momen bersejarah melakoni penampilan debut mereka di putaran final Piala Dunia.
Saat memperoleh hak sebagai tuan rumah, Qatar nyaris bukanlah sebuah nama yang mentereng di dunia sepak bola, tapi kali ini mereka tiba menyandang status lain yakni juara bertahan Piala Asia 2019.
Sosok Felix Sanchez patut diperhitungkan karena dalam Piala Asia 2019, Qatar dibawanya menjadi juara dengan torehan 16 gol dan hanya kebobolan satu, serta menyisihkan negara-negara langganan juara seperti Arab Saudi, Irak, Korea Selatan, dan Jepang.
Modal besar lain terdapat pada diri Azmoun Ali, pemain kelahiran Sudan yang mengungsi bersama keluarganya ke Qatar dan diasah bakatnya hingga menjadi salah satu penyerang tertajam di Asia.
Selain itu tentu saja, Piala Dunia edisi-edisi terdahulu selalu membuktikan bahwa faktor dukungan tuan rumah kerap membuat sebuah tim melangkah jauh.
Namun dengan status sebagai tiga terbawah dalam peringkat FIFA di antara tim-tim finalis Piala Dunia 2022, Qatar mungkin perlu mengambil target lebih realistis yakni tidak mengulangi catatan kelam Afrika Selatan sebagai satu-satunya tuan rumah yang gagal lolos dari fase penyisihan grup.
Timnas Ekuador boleh jadi merupakan tim yang paling tidak diunggulkan di antara penghuni Grup A.
Akan tetapi, status nonunggulan kerap kali justru memberikan keuntungan tersendiri bagi sebuah tim. Ekuador sudah membuktikannya sendiri di fase kualifikasi zona Amerika Latin, di mana mereka mampu mencapai peringkat keempat klasemen akhir.
Sang juru taktik Gustavo Alfaro memiliki skuad yang dihuni sejumlah talenta menjanjikan, salah satunya Moises Caicedo yang besar kemungkinan tahun depan tak lagi berseragam Brighton & Hove Albion lantaran banyak tim lebih besar memburu jasanya.
Bersama Brighton Caicedo telah membuktikan kemampuannya sebagai gelandang pengatur tempo yang nyaris selalu terlihat di mana pun bola berada.
Nama lain yang patut diikuti di skuad La Tricolor adalah Gonzalo Plata, gelandang serang yang membimbing Ekuador jadi runner-up Kejuaraan Remaja Amerika Latin 2019 serta meraih Bola Perunggu (Pemain Terbaik Ketiga) Piala Dunia U-20 2019 di Polandia.
Baca Juga: Ini 36 Wasit yang Akan Bertugas di Piala Dunia 2022
Kendati masih berusia 22 tahun, Plata merupakan nama yang suda menjadi langganan pilihan utama Alfaro di Ekuador dan pemain yang kini membela Real Valladolid itu berkesempatan untuk menyedot perhatian di panggung lebih tinggi di Qatar.
Jadwal pertandingan Grup A (dalam WIB):
Minggu, 20 November 2022
23.00 Qatar vs Ekuador
Senin, 21 November 2022
23.00 Senegal vs Belanda
Jumat, 25 November 2022
20.00 Qatar vs Senegal
23.00 Belanda vs Ekuador
Selasa, 29 November 2022
22.00 Ekuador vs Senegal
22.00 Belanda vs Qatar.
Selanjutnya: Profil masing-masing negara grup A
Profil dan skuad masing-masing negara yang berada di Grup A:
Timnas Qatar
Rekam jejak penampilan Piala Dunia: Debut.
Perjalanan menuju putaran final: Tuan rumah.
Peringkat FIFA: 50.
Pelatih: Felix Sanchez.
Skuad:
Saad Alsheeb (1), Yousof Hassan (21), Meshaal Barsham (22);
Pedro Miguel (2), Mohammed Waad (4), Tarek Salman (5), Musaab Khidir (13), Homam Ahmed (14), Bassam Alrawi (15), Boualem Khoukhi (16), Ismail Mohamad (17);
Abdelkarim Hassan (3), Abdulaziz Hatem (6), Ali Asad (8), Hassan Alhaydos (10), Karim Boudiaf (12), Salem Alhajri (20), Assim Madibo (23), Nail Alhadhrami (24), Jassem Gaber (25), Moustafa Tarek (26);
Ahmed Alaaeldin (7), Mohammed Muntari (9), Akram Afif (11), Khalid Muneer (18), Almoez Ali (19).
Timnas Ekuador
Rekam jejak penampilan Piala Dunia: Penampilan keempat, capaian terbaik 16 besar 2006.
Perjalanan menuju putaran final: Peringkat keempat kualifikasi zona Amerika Latin.
Peringkat FIFA: 44.
Pelatih: Gustavo Alfaro.
Skuad:
Hernan Galindez (1), Moises Ramirez (12), Alexander Dominguez (22);
Felix Torres (2), Piero Hincapie (3), Robert Arboleda (4), William Pacho (6), Pervis Estupinan (7), Xavier Arreaga (14), Angelo Preciado (17), Diego Palacios (18), Jackson Porozo (25);
Jose Cifuentes (5), Carlos Gruezo (8, Ayrton Preciado (9), Romario Ibarra (10), Angel mena (15), Jeremy Sarmiento (16), Gonzalo Plata (19), Jhegson Mendez (20), Alan Franco (21), Moises Caicedo (23);
Michael Estrada (11), Enner Valencia (13), Djorkaeff Reasco (24), Kevin Rodriguez (26).
Timnas Senegal
Rekam jejak penampilan Piala Dunia: Penampilan ketiga, capaian terbaik perempat final 2002.
Perjalanan menuju putaran final: satu dari lima tim Afrika yang lolos.
Peringkat FIFA: 18.
Pelatih: Aliou Cisse.
Skuad:
Edouard Mendy (1), Seny Dieng (23), Alfred Gomis (26);
Ismail Jakobs (2), Kalidou Koulibaly (3), Abdou Diallo (4), Youssouf Sabaly (7), Cheikhou Kouyate (8), Formose Mendy (11), Pape Abou Cisse (12), Moustapha Name (14), Fode Ballo-Toure (22);
Idrissa Gueye (5), Nampalys Mendy (6), Pape Gueye (13), Krepin Diatta (15), Pathe Ciss (16), Pepa Matar Sarr (17), Mamadou Loum Ndiaye (24);
Iliman Ndiaye (9), Sadio Mane (10), Ismaila Sarr (18), Famara Diedhiou (19), Bamba Dieng (20), Boulaye Dia (21), Nicolas Jackson (25).
Timnas Belanda
Rekam jejak penampilan Piala Dunia: Penampilan ke-11, catatan terbaik runner-up edisi 1974, 1978, dan 2010.
Perjalanan menuju putaran final: Juara Grup G kualifikasi zona Eropa
Peringkat FIFA: 8
Pelatih: Louis van Gaal
Skuad:
Remkoo Pasveer (1), Justin Bijlow (13), Andries Noppert (23);
Jurrien Timber (2), Matthijs de Ligt (3), Virgil van Dijk (4), Nathan Ake (5), Stefan de Vrij (6), Tyrell Malacia (16), Daley Blind (17), Denzel Dumfries (22), Jeremie Frimpong;
Steven Berghuis (11), Davy Klaassen (14), Marten de Roon (15), Teun Koopmeiners (20), Frenkie de Jong (21), Taylor Kenneth (24), Xavi Simons (25);
Steven Bergwijn (7), Cody Gakpo (8), Luuk de Jong (9), Memphis Depay (10), Noa Lang (12), Vincent Janssen (18), Wout Weghorst (19).
Baca Juga: Frenkie de Jong Berharap Piala Dunia 2022 Jadi Pengalaman Indah