Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Lamongan - Manajemen Persela Lamongan, Jawa Timur, mempersiapkan dana untuk merekrut sejumlah pemain top nasional menyusul adanya rencana pencabutan sanksi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrowi.”Kita apresiasi ke Presiden Jokowi, jika sanksi PSSI dicabut,” ujar Pelatih Persela Lamongan Didik Ludianto pada Tempo Kamis 25 Februari 2016.
Didik menyebutkan, jika nanti sanksi PSSI benar-benar dicabut, maka yang perlu dibenahi adalah hubungan antara Federasi dengan Pemerintah. Artinya, bagaimana menumbuhkan sikap saling pengertian, membangun kebersamaan, juga bersama-sama menggelar kompetisi yang sehat. Intinya bagaimana meningkatkan kemajuan sepakbola di Tanah Air, yang selama ini anjlok akibat sanksi tersebut. “Kami akan sujud syukur saat pencabutan nanti,” papar Didik.
Untuk sekarang, lanjut Didik, pihak manajemen Persela telah merekrut sejumlah pemain berkelas di Tanah Air. Termasuk beberapa nama yang sudah dipersiapkan guna membangun Persela sebagai tim solid di sepakbola nasional. Selain itu, Persela telah menyeleksi sejumlah pemain U-21 untuk direkrut di pemain senior. Bahkan untuk rekrutmen para pemain junior ini, Persela telah mengikutkan beberapa orang pemain U-21 dalam kompetisi Piala Gubernur Kalimantan Timur.
Menurut Didik, Tim Persela Lamongan ikut ambil bagian dalam kejuaraan Piala Gubernur Kalimantan Timur yang akan dimulai pada Sabtu 27 Februari 2016 lusa. Ada empat tim yang berlaga, yaitu tim tuan rumah yaitu Borneo FC, Persegres Gresik, Arema Malang, dan Persela Lamongan. Untuk kejuaraan ini, Laskar Joko Tingkir—sebutan Persela, menyertakan sebanyak 21 pemainnya. “Kami sudah berada di Samarinda,” imbuhnya.
Seperti diketahui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menetapkan koordinasi antara Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dengan Kemenpora sebagai salah satu syarat yang dipertimbangkan dalam kajian pencabutan pembekuan organisasi cabang olahraga itu.
"Menteri Pemuda dan Olahraga akan mencantumkan beberapa persyaratan. Contohnya, koordinasi antara PSSI dengan pemerintah karena selama ini FIFA selalu menganggap pemerintah intervensi terhadap PSSI. Tapi dalam dua bulan terakhir, komunikasi kami dengan FIFA berjalan baik," kata Kepala Komunikasi Publik Kemenpora Gatot S Dewa Broto dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu malam.
Selain koordinasi, Kemenpora juga mempertimbangkan syarat lain yaitu transparani atau akuntabilitas pengelolaan PSSI dan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI.
"KLB itu hanyalah salah satu solusi. Itu bukan satu-satunya pilihan, tapi hanya bagian persyaratan yang akan dicantumkan dalam kajian kami," kata Gatot.
SUJATMIKO
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini