Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Liga Lainnya

Kilas Balik Piala Dunia 2022: Mengapa Argentina Pantas Menjadi Juara?

Argentina keluar sebagai juara Piala Dunia 2022 setelah mengalahkan Prancis. Ada tiga kunci kesuksesan Argentina, Lionel Messi menjadi nomor satu.

20 Desember 2022 | 16.19 WIB

Lionel Messi mengangkat trofi sambil duduk di pundak mantan pemain Argentina Sergio Aguero setelah memenangkan Piala Dunia 2002 di Stadion Lusail, Lusail, Qatar, Ahad, 18 Desember 2022. REUTERS /Kai Pfaffenbach
Perbesar
Lionel Messi mengangkat trofi sambil duduk di pundak mantan pemain Argentina Sergio Aguero setelah memenangkan Piala Dunia 2002 di Stadion Lusail, Lusail, Qatar, Ahad, 18 Desember 2022. REUTERS /Kai Pfaffenbach

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Argentina keluar sebagai juara Piala Dunia 2022 setelah mengalahkan Prancis pada partai final yang berlangsung di Lusail Iconic Stadium pada Ahad, 20 Desember 2022. Capaian itu mengakhiri penantian 36 tahun merebut kembali mahkota tertinggi sepak bola dunia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Pasukan Lionel Scaloni mampu mengatasi setiap lawan dengan keserbagunaan taktis yang mengejutkan. Lionel Messi, meski masih menunjukkan peran besarnya, kini tak melulu menjadi tumpuan utama serangan La Albiceleste. Di turnamen ini, Argentina tak hanya sekadar Messi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Scaloni memiliki skuad yang siap untuk bekerja satu sama lain. Kesediaan pelatih untuk melakukan perubahan dalam permainan, peran penting pemain pengganti, ditambah ketangguhan emosional dan keragaman taktik menjadi faktor kunci yang membawa Argentina menjadi juara. Berikut ringkasan ulasannya.

Kehadiran Messi

Tidak ada yang lebih menentukan daripada Messi. Menganalisis kekuatan Argentina berarti menempatkan pemain nomor 10 itu di urutan teratas. Pada diri Messi, La Albiceleste memiliki sesuatu yang tidak dimiliki tim lain, sesuatu yang sulit dilawan, sosok yang akan mengontrol permainan dengan cara apapun yang dia pilih. 

Messi telah memutuskan bahwa ini adalah momen yang telah lama ia nantikan. Dalam penguasaan bola, Messi membuat rekan setim, lawan, dan penggemar di seluruh dunia ternganga dan mengusap mata seolah melihat sebuah keajaiban. Argentina mulai bermimpi, sementara ketakutan menguasai lawan mereka.

Takdir telah menentukan bahwa Messi akan bermain di final dan dia tidak ingin melewatkan kesempatan itu. Faktor Messi adalah alasan yang cukup untuk percaya bahwa Argentina bisa mengangkat Trofi di Qatar 2022. 

Selain itu, Messi juga mulai merasa nyaman dan telah menemukan rekan penyerang yang sempurna dalam diri Julian Alvarez, penyerang muda oportunis milik Manchester City. Kemampuannya untuk memanfaatkan ruang yang dihasilkan oleh pergerakan Messi membuatnya menjadi salah satu mesin gol Argentina di Piala Dunia.

Peran Pemain dan Perubahan Sistem

Jika Messi memiliki kunci, pemain lain akan melakukan segala yang mungkin untuk memastikan kunci itu berfungsi untuk membuka pintu kesuksesan. Scaloni mampu mengelilingi tokoh utama dengan pemain pendukung yang sempurna. Tim Argentina di Qatar telah menjadi kelompok yang bersatu dan suportif, serta mampu memahami peran mereka di setiap tahapan.

La Albiceleste telah menemukan Emiliano Martinez, Nicolas Otamendi, Nahuel Molina, Enzo Fernandez, Alexis Mac Allister atau Julian Alvarez sebagai pemain yang mampu berdiri dan menjadi penentu saat tim mereka membutuhkannya.

Scaloni mampu beradaptasi dengan situasi apa pun yang dia hadapi. Ia mampu memvariasikan formasi dan taktiknya sesuai tuntutan permainan dan lawan. Kadang-kadang, dia bahkan memulai pertandingan dengan pemain pelapisnya.

Ketika kekuatan lawan membuatnya harus memainkan lima bek, pelatih asal Argentina itu mampu mengubah formasi dengan tetap dinamis. Para pemain mampu bergerak dengan dan tanpa bola. Kiper Emiliano Martinez memberi rasa aman di bawah gawang, sedangkan Molina menjadi pendukung serangan dari lini belakang. 

Enzo Fernandez memberikan kualitas kreativitas di lini tengah sehingga Scaloni tak segan-segan memasukkannya ke dalam tim utama. Adapun Mac Allister adalah orang yang tepat untuk membawa lebih banyak intensitas ke dalam tim.

Kekuatan Mental dan Intensitas Permainan

Argentina tidak mengawali turnamen dengan baik setelah mengalami kekalahan dari Arab Saudi. Ini sempat memicu beberapa memori buruk La Albiceleste di beberapa edisi Piala Dunia sebelumnya.

Tapi, pasukan Scaloni mampu menghadapi tekanan dan kesulitan, dengan mengandalkan kepercayaan diri, karakter, dan kepribadian mereka. Argentina bangkit dan menunjukkan kekuatan mental mereka sekali lagi.

La Albiceleste juga menonjol sebagai tim dengan intensitas tinggi pada setiap pertandingan. Messi dan kawan-kawan seolah menyalurkan emosi mereka secara positif dan membuat lawan tertekan. Tidak membiarkan bola hilang, membantu rekan satu tim, mengeksploitasi ruang kosong atau menggandakan pertahanan menjadi fitur penting permainan Argentina.
 
Delapan tahun telah berlalu sejak final Piala Dunia terakhir Argentina. Di Brasil 2014, Jerman menghalangi La Albiceleste meraih trofi ketiga. Piala Dunia 2022 telah menjadi impian sejak 1986 dan tim asuhan Lionel Scaloni berhasil memanfaatkan semua kekuatan untuk merebutnya.

FIFA | REUTERS

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus