Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Liga Indonesia

Liga 1: Paul Munster Merasa Beruntung Persebaya Surabaya Kalahkan PSS Sleman, Wagner Lopes Tetap Puas

Persebaya Surabaya memetik kemenangan atas PSS Sleman pada laga pekan pertama Liga 1 2024-2025. Apa kata pelatih Paul Munster dan Wagner Lopes?

12 Agustus 2024 | 10.47 WIB

Pesepak bola Persebaya Surabaya Bruno Moreira (tengah) berusaha melewati hadangan pesepak bola PSS Sleman Phil Ofosu Ayeh (kiri) dan Irkham Mila (kanan) pada pertandingan BRI Liga 1 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Minggu, 11 Agustus 2024. Persebaya menang dengan skor 1-0. ANTARA/Rizal Hanafi
Perbesar
Pesepak bola Persebaya Surabaya Bruno Moreira (tengah) berusaha melewati hadangan pesepak bola PSS Sleman Phil Ofosu Ayeh (kiri) dan Irkham Mila (kanan) pada pertandingan BRI Liga 1 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Minggu, 11 Agustus 2024. Persebaya menang dengan skor 1-0. ANTARA/Rizal Hanafi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Persebaya Surabaya memetik kemenangan pada laga pekan pertama Liga 1 2024-2025. Pelatih Persebaya Paul Munster menilai tiga poin pertama yang diraih anak asuhnya saat melawan PSS Sleman sangat penting untuk memulai kompetisi.
 
"Ini tiga poin penting di kandang untuk memulai kompetisi. Semua pemain sudah maksimal. Saya tidak ingin bilang kecewa dengan satu pemain saja karena ekspektasi saya Flavio, Bruno atau siapa pun itu bisa meraih lebih dari satu gol," ujar Munster saat konferensi pers setelah pertandingan di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Minggu malam, 11 Agustus 2024.
 
Menurut dia, PSS Sleman bermain dengan baik. Pelatih Wagner Lopes juga mengganti strategi permainan pada babak kedua. Beruntung, menurut dia, para pemain masih bisa mengatasi permainan tim berjuluk Elang Jawa tersebut. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Mereka mencoba mengganti strategi dan kami masih bisa mengimbanginya serta bisa mencetak gol di babak pertama. Saya harap setelah ini semua pemain harus kerja keras lagi saat latihan untuk pertandingan selanjutnya melawan Malut," ucap pelatih asal Irlandia Utara itu.
 
Meski begitu, ia menyayangkan, dalam pertandingan yang berakhir 1-0 untuk Persebaya, cara wasit membuat keputusan setelah melihat Vice Assistant Referee (VAR). "Sangat lama sekali menurut saya, hampir 10 menit yang seharusnya bisa dua atau tiga menit, itu terlalu lama dan membuat pemain menunggu," kata Munster.
 
Pelatih yang memiliki lisensi UEFA Pro itu juga mengapresiasi pemainnya yang bisa bertahan hingga 110 menit untuk bermain di lapangan. "Menurut saya bermain hingga 110 menit di kompetisi Indonesia itu menunjukkan kondisi yang baik bagi pemain kami," tuturnya. "Bonek dan Bonita sangat penting bagi kami, mereka adalah pemain ke-12. Saya harap momen ini bisa terus berlanjut ke depannya." 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kapten Persebaya Bruno Moreira mengatakan pertandingan pertama selalu identik dengan kesulitan karena pemain akan merasakan gugup, tapi dengan kemenangan di laga pertama ini sangat penting untuk tim. "Karena di pertandingan pertama, kami tahu selalu sulit untuk bermain. Sebagian besar pemain gugup untuk bermain. Tetapi syukur kami bisa mendapatkan tiga poin," ucap pemain asal Brasil itu.
 
Ia akan fokus latihan untuk menghadapi laga tandang melawan Malut United. "Saat ini kepercayaan diri tim lebih tinggi sekarang. Jadi, saya harap kami bisa tampil lebih baik di pertandingan berikutnya," tutur pemain yang menjadi Man of the match dalam laga melawan PSS Sleman tersebut.

Pelatih PSS Sleman Puas Meski Kalah

Pelatih PSS Sleman Wagner Lopes menilai timnya sudah bermain bagus sepanjang pertandingan karena bisa menahan kecepatan bermain para pemain Persebaya. Ia juga tak mempermasalahkan gol Persebaya di babak kedua lewat titik putih.

"Semua pemain bermain dengan bagus dengan menahan serangan-serangan Persebaya, saya tahu mereka memiliki kecepatan dan serangan balik yang kuat tetapi kami bisa menahan itu semua di babak pertama, begitu juga di babak kedua kami coba mengganti strategi sayang terjadi gol lewat penalti," ujar Wagne.

Saat jeda babak pertama, ia sudah berusaha memperbaiki dan mengubah strategi permainan untuk lebih menekan pertahanan Persebaya. Namun, situasi berubah ketika ada momen yang membuat timnya mendapat hukuman penalti. "Saya tidak mau berbicara banyak terkait wasit, karena hal itu sudah terjadi tetapi jika ada yang bertanya saya tidak tahu bagaimana prosesnya," kata dia.

Ia berfokus menyiapkan strategi permainan yang lebih baik untuk menghadapi pekan kedua Liga 1. "Tentu kami harus tetap lanjut untuk pertandingan selanjutnya. Pastinya setelah ini akan ada evaluasi dan semoga hasilnya akan lebih baik lagi saat kami main di kandang," ujar dia.

Selain itu, dia berharap para pemain bisa lebih baik lagi untuk meraih tiga poin saat bermain di kandang dan di hadapan suporter sendiri pada pekan kedua melawan Persik Kediri. "Tentu akan berbeda jika bermain dikandang dan di hadapan penonton sendiri, semoga kami bisa meraih hasil maksimal," tuturnya.

Pemain PSS Sleman Ricky Cawor mengaku tetap bersyukur atas hasil yang diraih timnya meskipun kalah melawan Persebaya. "Ini pertandingan pertama yang berat di kandang Persebaya, apa pun hasilnya harus tetap disyukuri karena kami punya pelatih dan pemain yang bagus di musim ini," ucapnya.

Dia berharap pada pertandingan berikutnya timnya bisa berbenah dengan mengevaluasi hasil pertandingan melawan Persebaya. "Tentu pada pertandingan berikutnya kami bisa berbenah dengan mengevaluasi hasil pertandingan hari ini, meskipun saya juga kecewa atas keputusan wasit yang kurang jeli."

"Sejujurnya saya sedikit kecewa dengan wasit atas pertandingan tadi. Saya ingin wasit lebih jeli lagi melihat momen pelanggaran atau yang lainnya. Karena kami sudah bertahan bagus tapi sayang kecolongan lewat penalti," ujar Ricky.

Arkhelaus Wisnu Triyogo

Arkhelaus Wisnu Triyogo

Lulus dari Universitas Indonesia program studi Indonesia pada 2014, ia bergabung bersama Tempo pada 2015. Sempat meliput politik dan hukum seputar Pemilu 2019, ia kini berfokus pada isu gaya hidup dan olahraga. Pada 2019, bersama Danang Firmanto, ia meraih ExCel Award, penghargaan untuk karya jurnalistik terbaik di bidang pemilu di kawasan ASEAN.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus