Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sepakbola

Loncat Indah Gagal Medali, Menpora: Pelajari Malaysia

Menpora Imam Nahrawi meminta PRSI mempelajari kunci sukses negara lain peraih sejumlah medali dalam cabang loncat indah.

1 September 2018 | 05.29 WIB

Atlit Loncat Indah putri asal Indonesia saat berlaga dalam Test Event Road To Asian Games 2018 Indonesia Open Aquatic Championship 2017 di New GBK Aquatic, Komplek GBK, Jakarta, 5 Desember 2017. Test event road to Asian Games 2018 itu akan diikuti sekitar 2.000 peserta termasuk perwakilan sejumlah negara. TEMPO/Subekti.
material-symbols:fullscreenPerbesar
Atlit Loncat Indah putri asal Indonesia saat berlaga dalam Test Event Road To Asian Games 2018 Indonesia Open Aquatic Championship 2017 di New GBK Aquatic, Komplek GBK, Jakarta, 5 Desember 2017. Test event road to Asian Games 2018 itu akan diikuti sekitar 2.000 peserta termasuk perwakilan sejumlah negara. TEMPO/Subekti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga atau Menpora Imam Nahrawi meminta Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) melakukan evaluasi serta mempelajari kunci sukses kontingen negara lain peraih sejumlah medali dalam cabang loncat indah selama gelaran Asian Games 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Saya minta kepada PRSI setelah ini pelajari apa yang dilakukan Malaysia sampai malam ini dia mendapatkan perunggu. Apa yang dilakukan Cina sampai poinnya sangat luar biasa," ujar Menpora usai menyaksikan final loncat indah di Stadion Akuatik, GBK, Jakarta, Jumat malam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam final nomor tiga meter putra tersebut, peloncat indah Cina Xie Siyi mendapatkan medali emas, peloncat indah China Cao Yuan memperoleh medali perak dan peloncat indah Malaysia Chew Yiwei membawa pulang medali perunggu.

Negara tetangga disebut Menpora sudah lebih bagus peringkatnya dalam cabang loncat indah sehingga ia mendorong PRSI untuk lebih sering mengikutsertakan peloncat Indonesia dalam kompetisi di seluruh kelompok umur secara nasional.

Sementara untuk atlet unggulan didorong untuk lebih sering melakukan uji coba dalam perlombaan internasional untuk membentuk mental yang lebih kuat.

"Atlet elite dipersering uji coba luar negeri. Di pertandingan bertemu dengan juara dunia akan menjadi penguat mental untuk ikut suasana keunggulan," tutur Imam Nahrawi. Adanya stadion akuatik yang sudah baik dan bagus diharapkannya membawa lebih banyak prestasi cabang olahraga akuatik ke depan.

Meski renang, renang indah, dan loncat indah belum menghasilkan medali, Menpora menghargai perjuangan semua atlet yang sudah memberikan upaya terbaik.

Ia mengatakan Asian Games 2018 akan menjadi evaluasi untuk semua cabang olahraga yang belum mendapatkan medali dan selanjutnya diurai faktor apa yang menjadi kendala.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus