Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih kepala PSM, Robert Rene Alberts, mengaku siap memenuhi panggilan PT Gelora Trisula Semesta (GTS) selaku operator kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC) untuk menjelaskan komentarnya tentang dugaan mafia sepak bola Indonesia.
"Saya siap datang (jika dipanggil GTS) untuk bicara dengan operator terkait dengan dugaan mafia dalam laga PSM melawan Madura United. Apalagi karena semua orang lihat pertandingan itu," kata Robert Rene Albert di Makassar, Jumat.
Saat ditanya apakah memiliki bukti atas pernyataannya terkait dengan keberadaan mafia sepak bola, Robert mengakui memang sejauh ini dia tidak memiliki bukti otentik. Namun, jika dilihat dari mata atau pandangan langsung, tentu selayaknya curiga terjadi pengaturan permainan.
Pelatih asal Belanda itu menjelaskan, jika wasit yang memimpin pertandingan tidak fair menjalankan tugas, tentu patut dicurigai melakukan pengaturan. "Saya menuduh ada mafia berdasarkan penglihatan dari kepemimpinan wasit Dodi Setia yang tidak adil," ujarnya.
Direktur Utama PT GTS Joko Driyono sebelumnya memang berencana memanggil pelatih PSM Robert terkait dengan komentarnya yang menyatakan ada mafia dalam pertandingan PSM melawan Madura United di Stadion Bangkalan, Madura, Jawa Timur, 20 Juli 2016.
Adapun Media Officer PSM Ramli Manong meminta PT Gelora Trisula Semesta (GTS) selaku operator kompetisi rutin melakukan evaluasi terhadap kinerja wasit yang dinilai merugikan tim demi kompetisi yang sehat dan profesional.
Permintaan khusus dari manajemen ini sebagai respons atas kerugian yang diderita timnya karena kepemimpinan wasit, yakni saat berhadapan dengan Persib Bandung dan Madura United. Ramli menjelaskan, kekecewaan yang begitu tinggi terhadap kinerja wasit dalam dua laga tandang PSM itu membuat pihaknya khawatir kualitas kompetisi akan menurun. Selain itu, kata dia, tentu setiap tim tidak menginginkan terjadi hal demikian.
"Kami sangat berterima kasih atas terselenggaranya turnamen dengan regulasi yang begitu baik. Hanya, yang penting dilakukan adalah evaluasi total terhadap oknum wasit jika ingin melihat sepak bola Indonesia lebih baik ke depan," tuturnya.
ANTARA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini