Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Liga Indonesia

Pengurus Persija Sambangi Warga di Sekitar Stadion Patriot

Persija menyambangi warga di belakang Stadion Patriot Candrabhaga. Kunjungan ini menyusul bentrokan antara polisi dan suporter Kamis lalu.

9 September 2018 | 16.52 WIB

Manajer Persija, Gede Widiade. (twitter/@Persija_Jkt)
Perbesar
Manajer Persija, Gede Widiade. (twitter/@Persija_Jkt)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Bekasi - Manajemen Persija Jakarta menyambangi warga yang bermukim di belakang Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi. Kunjungan ini menyusul bentrokan antara polisi dan suporter The Jakmania ketika Persija melakoni laga uji coba melawan Selangor FA pada Kamis malam, 9 September 2018 lalu. Dalam lagi ini, Persija dikalahkan Selangor 2-1.

Baca: Lawan Borneo FC, Persija Tak Diperkuat Riko dan Rohit Chand

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Direktur Utama Persija, Gede Widiade, mengatakan kunjungan merupakan bentuk silaturahmi dengan masyarakat dan tanggung jawab manajemen atas peristiwa pada Kamis malam lalu. "Kami sudah memperbaiki segala kerusakan yang ditimbulkan," kata Gede, Ahad, 9 September 2018.

Baca: Uji Coba Lawan Selangor FA, Persija Ditekuk 2-1

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gede mengatakan pihaknya meminta kepada supoter Persija lebih dewasa lagi ketika datang ke stadion menyaksikan tim kesayangannya bertanding. Menurut dia, kericuhan yang ditimbulkan akan merugikan masyarakat, termasuk tim itu sendiri. "Saya harap kedepannya suporter bisa dengan baik menjaga fasilitas stadion dan tertib," ujarnya.

Seorang warga yang dikunjungi, Triyoso, menyambut baik kedatangan manajemen Persija. Ia berharap, jika Persija kembali bertanding di Stadion Patriot tak ada lagi peristiwa serupa. "Saya yakin suporter sudah dewasa, tahun lalu tidak sampai ada kericuhan," kata dia.

Laga Persija Jakarta melawan Selangor FA pada Kamis malam lalu diwarnai aksi kericuhan di luar stadion. Ratusan Tha Jakmania yang tak mempunyai tiket memaksa masuk ke dalam stadion. Walhasil, bentrokan dengan polisi tak dapat dihindarkan.

Baca: Liga 1: Teco Tak Puas Lihat Performa Persija Jakarta

Polisi menembakkan gas air mata. Sedangkan soppoter yang disebut-sebut dari kelompok rombongan jakmania liar (Rojali) melempari polisi menggunakan batu. Saling serang merembet ke permukiman warga. Bahkan, esoknya ratusan siswa di SDN 16 Kayuringin Jaya, dipulangkan. Sebab, sisa gas air mata masih terasa pada pagi harinya.

ADI WARSONO

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus