Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Chelsea akan berlaga di kandang Paris Saint-Germain dalam pertandingan babak 16 besar Liga Champions, Rabu dinihari nanti. Dalam laga ini, Angel Di Maria akan jadi ancaman besar bagi pasukan Guus Hiddink.
Di Maria tampil kinclong sepanjang musim ini bersama Paris Saint-Germain. Ia mencetak 9 gol dan menciptakan 10 assist dalam 20 pertandingan di ajang Ligue 1.
Sepanjang kariernya, belum pernah pemain bertubuh kerempeng ini mencetak gol sesering ini. Musim lalu, saat membela Manchester United, ia hanya mencetak 3 gol dari 27 pertandingan.
Sementara selama empat musim di Real Madrid, Di Maria paling banyak mencetak 12 gol dalam satu musim, yakni pada musim 2012/2013. Namun, 12 gol tersebut dicetak dalam 32 laga.
Artinya, ia rata-rata mencetak 0,375 gol per pertandingan sepanjang musim 2012/2013. Sementara di Paris Saint Germain musim ini, rata-rata gol per pertandingannya sebesar 0,45 gol.
"Saya pikir Paris lebih cocok untuknya dibanding di kota Manchester," kata pelatih Paris Saint Germain, Laurent Blanc, seperti dikutip dari ESPN FC. "Ini mempengaruhi penampilannya di lapangan."
Blanc juga punya trik lain untuk membuat Di Maria semakin cepat beradaptasi, yakni dengan menempatkannya di posisi favoritnya, yakni sayap kanan. Di Maria sudah bermain 24 kali di posisi ini dan mencetak 12 gol di semua kompetisi.
Tak mengherankan jika Laurent Blanc berharap banyak padanya saat timnya menjamu Chelsea dalam laga pertama babak 16 besar Liga Champions yang akan berlangsung di Parc des Princes, Paris, Rabu dinihari.
"Bersamanya kami merasa lebih percaya diri dan semakin dekat dengan mimpi kami meraih trofi Liga Champions," kata Blanc.
Blanc tak salah mengandalkan Di Maria di Liga Champions. Sebab, Di Maria pernah meraih trofi tersebut saat bersama Real Madrid pada musim 2012/2013. Pengalaman dan mentalitasnya sudah teruji.
Sayangnya, Chelsea bukanlah lawan yang mudah buat Di Maria. Selama membela Manchester United, Di Maria pernah melawan Chelsea dua kali dan tak sekalipun mencetak gol. Ini membuatnya penasaran.
"Banyak yang lebih menjagokan kami dibanding Chelsea, namun saya tidak sependapat. Chelsea memiliki skuad yang diinginkan semua klub di Eropa," kata Di Maria.
Namun Chelsea yang akan dihadapinya kali ini tidak sama dengan Chelsea musim lalu. Saat ini, performa Chelsea sedang melorot di Liga Primer. Dan mereka kemungkinan akan datang tanpa John Terry.
Tanpa Terry, tentu saja, lini belakang Chelsea tidak akan sekuat biasanya. Sehingga, ini bisa menjadi momen yang pas bagi Di Maria untuk menuntaskan rasa penasarannya.
ESPN FC | THE GUARDIAN | TRANSFERMARKT | DWI AGUSTIAR
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini